Berikut ini terlampir pengumuman tentang Pendaftaran Ulang Mahasiswa Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana semester gasal tahun akademik 2019/2020.
[gview file=”http://metsi.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/338/2019/06/Heregistrasi-Semester-Gasal-2019_2020.pdf”]
Berikut ini terlampir jadwal Ujian Akhir Semester II & III (genap) untuk tahun ajaran 2018/2019. Pelaksanaan ujian dimulai hari Senin, 17 Juni 2019 sampai dengan Selasa, 25 Juni 2019. Syarat untuk dapat mengikuti ujian adalah kehadiran minimal 75%.
Demikian pemberitahuan ini, selamat mempersiapkan diri dan semoga sukses.
INTISARI
Oleh: Syarifhidayahtullah
Limbah perkebunan kakao rata-rata mengalami peningkatan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Limbah yang banyak dihasilkan dari proses pengolahan biji kakao ini adalah berupa kulit buah kakao. Kulit buah kako merupakan bagian terbesar dari buah kakao, yakni mencapai 74%. Pemanfaatan limbah kulit buah kakao menjadi briket arang telah banyak dilakukan melalui berbagai metode, namun belum memenuhi persyaratan SNI briket arang. Untuk mendapatkan briket arang yang memenuhi persyaratan SNI perlu dilakukan rekayasa proses dengan cara mencampurkan limbah kulit kakao dengan ampas buah merah, karena ampas buah merah memiliki nilai kalori yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan melalui proses pirolisis dengan suhu sampai dengan 500 oC dan ditahan selama 4 jam. Tujuan penelitian untuk mendapatkan komposisi briket arang terbaik dari campuran bahan baku limbah kulit kakao dan limbah ampas buah merah melalui proses pyrolysis serta uji karakteristiknya. Penelitian dirancang dengan 2 variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) berupa ukuran serbuk bahan baku arang yang lolos saringan 50 mesh, komposisi campuran serbuk arang kulit kakao dengan serbuk arang ampas buah merah (100% : 0%, 70% : 30%, 50% : 50%, 30% : 70%, dan 0% : 100%), tekanan pengempaan (100 kg/cm2), perekat kanji 10% dari bahan baku dan dimensi briket (Æ 40 mm). Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu kadar air (%), kadar zat mudah menguap (%), kadar abu (%), kadar karbon terikat (%), nilai kalor (kal/g) dan uji pembakarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan melalui proses pirolisis briket arang limbah kulit kakao dengan ampas buah merah dapat meningkatkan nilai kalorinya. Karakteristik briket terbaik diperoleh dari briket komposisi campuran (30% : 70%) dengan kadar air 5,6306 %, kadar zat mudah menguap 18,6474 %, kadar abu 9,4509 %, kadar karbon terikat 66,2710 %, dan nilai kalor 6.422,277 kal/g dengan rata-rata laju pambakaran selama 30 menit sebesar 0,91 g/menit.
INTISARI
Oleh: Indra Darmawan
Biaya bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar dalam sistem tenaga listrik. Sistem microgrid menjadi solusi yang dirasa tepat guna meminimalkan biaya bahan bakar. Secara konsep, sistem microgrid memanfaatkan kombinasi pembangkit termal dengan pembangkit terbarukan. Integrasi antara pembangkit termal dan pembangkit energi terbarukan haruslah di lakukan dengan baik, sehingga dapat menjaga keandalan sistem. Optimasi guna pengaturan kerja antara pembangkit termal dan EBT dapat dilakukan dengan proses unit commitment . Unit commitment merupakan cara operasi ekonomis, dimana dilakukan penjadwalan nyala dan mati setiap unit pembangkit dalam priode waktu tertentu.
Pengolahan Limbah Cair Carwash dengan Proses Filtrasi dan Adsorpsi Menggunakan Arang dan Arang Aktif
INTISARI
Oleh: Gusti Noor Hidayat
Pengolahan limbah cair carwash dengan proses filtrasi dan adsorpsi dengan menggunakan arang dan arang karbon aktif berbahan dasar kayu ulin (Eusideroxylon Zwageri) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan limbah kayu ulin menjadi material adsorben dan menguji efisiensi penurunan konsentrasi polutan (BOD, COD, TSS, detergen, pH). Proses pengolahan kayu ulin menjadi arang yaitu dengan cara dibakar dalam tungku dengan suhu 300-500°C hingga menjadi arang selama kurang lebih 15 hari, sedangkan proses pengolahan arang karbon aktif yaitu dengan cara dibakar pada suhu 500-900°C hingga menjadi arang dan diaktivasi melalui proses kimia menggunakan H2SO4. Limbah awal dilakukan karakterisasi, kemudian dilakukan proses adsorpsi limbah carwash dilakukan selama 60 menit, kemudian limbah dilakukan karakterisasi akhir. Karakterisasi material adsorben yakni arang dan arang aktif dilakukan analisis menggunakan FTIR (Fourier Tansform Infrared Spectroscopy) untuk mengetahui gugus fungsi –OH dan BET (Braunanear, Emmelt and Teller) untuk mengertahui luas permukaan spesifik. Hasil analisis menggunakan FTIR menunjukkan bahwa arang dan arang aktif memilki gugus fungsi O–H. Hasil karakterisasi BET menunjukkan luas permukaan spesifik arang aktif (84,349 m2/g) lebih besar dari arang. (4,701 m2/g). Hasil analisis menunjukkan bahwa titik optimum penurunan BOD dan COD terjadi pada massa arang 3 kg dan massa arang karbon aktif 0,5 kg. Penurunan TSS mengalami titik optimum pada massa arang 1 kg dan massa arang aktif 0,5 kg. Penurunan konsentrasi detergen mengalami titik optimum pada massa arang 5 kg dan massa arang aktif 2 kg. Perbandingan massa arang karbon aktif dan arang memiliki hasil tren pengukuran pH konstant. Arang karbon aktif mempunyai efisiensi penurunan polutan yang lebih besar dibandingkan arang pada massa adsorben yang sama (1 Kg). Hasil analisa pasar dapat disimpulkan bahwa arang aktif kayu ulin memiliki kelebihan aspek kualitas dalam mengolah limbah carwash dibandingkan dengan karbon aktif pasaran dan arang ulin.
INTISARI
Oleh: Wahid Pujo Widiyantoro
Mendukung master plan di wilayah perkebunan teh PT. Pagilaran dan adanya sumber energi yang bersih atau green energy di wilyah pabrik PT. Pagilaran maka sebagai sarana dalam pengembangan wilayah perkebunan teh PT. Pagilaran membutuhkan pasokan energi listrik guna memenuhi kebutuhan energinya terutama sumber energi yang ramah lingkungan. Mayoritas pasokan energi listrik di Indonesia disuplai dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pemanfaatan sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik secara masif memberikan efek yang tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan, sehingga diperlukan pengembangan pembangunan energi terbarukan yang bersih dalam menggantikan peran energi fosil sebagai penyuplai energi listrik. Penelitian ini mengkaji tentang potensi pengembangan pembangunan pembangkit listrik tenaga air baik dari sis teknis dan juga sis ekonomis.
INTISARI
Oleh: Icmi Alif Safitri
Penelitian ini merupakan studi kelayakan retrofit dan analisis potensi keberlanjutan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang mangkrak di Kabupaten Banjarnegara. Kelayakan retrofit dilakukan pada aspek teknoekonomi. Kelayakan retrofit pada aspek teknik dilakukan dengan mengganti dan menambahkan komponen-komponen yang disesuaikan dengan kondisi objek penelitian saat ini. Analisis kelayakan ekonomi meliputi analisis NPV (net present value), (payback periode), BCR (benefit cost ratio), IRR (internal rate of return) dan LCOE (levelized cost of energy). Analisis kelayakan teknoekonomi yang telah dilakukan dilanjutkan dengan menganalisis potensi keberlanjutan dari mikrohidro tersebut. Potensi keberlanjutan dianalisis menggunakan indikator keberlanjutan yang diadaptasi dari metode Ilskog dan Afifah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTMH Blimbing secara teknis masih layak untuk dioperasikan dengan melakukan beberapa perbaikan pada aspek teknis. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi skenario 1A dan 1B tergolong tidak layak, sedangkan skenario kelayakan ekonomi 2A dan 2B tergolong layak. Analisis potensi keberlanjutan meliputi empat dimensi, diantaranya: teknik, ekonomi, lingkungan, dan sosial-kelembagaan. Masing-masing dimensi memiliki indikator-indikator yang telah ditetapkan. Diantara keempat dimensi keberlanjutan, nilai potensi keberlanjutan paling rendah berada pada dimensi sosial-kelembagaan yakni sebesar 26,67%. Rendahnya nilai potensi keberlanjutan dalam dimensi sosial-kelembagaan disebabkan oleh belum adanya lembaga pengelola dan utilisasi energi listrik dari PLTMH Blimbing.
INTISARI
Oleh: Feri Aspriadi
Data dari kementerian ESDM, konsumsi listrik Indonesia 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (kWh) / kapita, naik 5,9% dari tahun sebelumya. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan konsumsi listrik masyarakat akan meningkat menjadi 1.129 kWh/kapita. Berdasarkan data yang dimiliki kementerian ESDM, total keseluruhan potensi tenaga air yang dimiliki bangsa Indonesia sebesar 75.000 MW dan yang termanfaatkan saat ini hanya 10.1% atau sebesar 7,572 MW. Di kawasan perkebunan teh PT. Pagilaran dahulunya terdapat PLTMh dimana yang dimanfaatkan untuk alat transportasi pengangkut daun teh.Untuk kondisi existing transportasi pengangkut daun teh menggunakanan mobil truk. Dimana mobil truk tesebut tidak ramah lingkungan atau tidak green energy. Selain mobil truk, di proses pelayuan, dan proses pengeringan terdapat mesin- mesin yang mengkonsumsi bahan bakar fosil, dan dari kajian sebelumnya di dapatkan hasil bahwa pada proses produksi teh PT. Pagilaran konsumsi energi listrik sangat tinggi (islami, 2018). Oleh sebab itu, diperlukan adanya kajian tentang energi alternatif untuk mensubstitusikan energi bahan fosil ke renewable energy dan untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan konsumsi energi listrik. Dengan tujuan dapat meminimalisir dampak lingkungan dan ketersediaan energi yang dibutuhkan dalam proses produksi teh.
INTISARI
Oleh: Angata Rismana
Sektor transportasi merupakan sektor yang memiliki proporsi konsumsi energi terbesar kedua di Indonesia setelah sektor rumah tangga. Berdasarkan Indonesia Energy Outlook 2017, prosentase konsumsi energi sektor transportasi mencapai 31% dari total kebutuhan dan meningkat 5,2% per tahunnya dalam kurun waktu 2010-2015. Selain untuk menekan populasi kendaraan pribadi di Kota Yogyakarta, perbaikan sistem transportasi akan berdampak pada pengurangan konsumsi energi pada sektor transportasi dan pada akhirnya dapat menurunkan tingkat polusi dari kendaraan bermotor. Cara selanjutnya yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan bus berbasis listrik. Untuk mengurangi konsumsi energi total dan meningkatkan efisiensi, bus listrik memiliki sistem yang dapat menyerap rugi-rugi energi kinetik terbuang yang disebut regenerative braking system (RBS).