Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru

Bila ingin tahu jawabannya, silakan klik pada pertanyaan.

• Apa sih MeTSi (Magister Teknik Sistem) itu?

• MeTSi atau Magister Teknik Sistem merupakan salah satu program Magister di Pascasarjana Fakultas Teknik UGM. Kurikulum di MeTSi dapat ditempuh selama 4 semester dan bersifat interdisiplin dibidang sain-teknologi yang mampu beradaptasi dengan isu-isu terkini seperti Industry 4.0, Net Zero Emission, Transisi Energi maupun Digital Marketing. Mahasiswa MeTSi mempunyai kesempatan mengikuti program double degree di University of Birmingham, Inggris dengan beasiswa LPDP.

  Lulusan MeTSi diharapkan memiliki kemampuan melakukan analisis mikro dan makro secara sistemik untuk sistem industri, sistem energi baru & terbarukan, sistem lingkungan, dan sistem pemasaran digital. Alumninya dapat bekerja di BUMN, Pemda, Kementerian, atau sebagai Wirausaha, Peneliti, Dosen, dll. MeTSi didukung oleh tenaga pengajar/dosen dengan kualifikasi guru besar dan doktor.

• Apa konsentrasi/keminatan yang ada di MeTSi?

• 1. Teknik Sistem Energi Baru dan Terbarukan
  2. Teknik Sistem Industri
  3. Teknik Sistem Lingkungan
  4. Teknik Sistem Pemasaran Digital

   

• Sudah berapa lama MeTSi berdiri?

• MeTSi atau Magister Teknik Sistem pada awalnya adalah sebuah Minat Studi dengan nama Magister Sistem Teknik yang beroperasi sejak tahun 2002 di bawah program S2 Teknik Mesin. Kemudian pada 1 Juni 2011 meningkat statusnya menjadi Program Studi dengan nama Magister Teknik Sistem di bawah Program Pascasarjana Fakultas Teknik UGM.

• Apa akreditasi MeTSi?

• Setelah meningkat menjadi Program Studi sejak bulan Juni tahun 2011, pada tahun 2012 Magister Teknik Sistem mengajukan proses akreditasi pertama ke BAN-PT, dan mendapatkan hasil akreditasi dengan peringkat B. Mulai tahun 2017 hingga sekarang mendapatkan hasil akreditasi dengan peringkat A.

• Apakah ada batasan usia untuk mendaftar di MeTSi?

• Secara prinsip tidak ada pembatasan usia calon mahasiswa baru Magister Teknik Sistem, akan tetapi pengelola MeTSi akan melihat potensi pada calon yang sudah berusia lanjut (dikategorikan usia diatas 50 tahun).

• Background D4 / S1 jurusan apa saja yang bisa mendaftar di MeTSi?

• Calon mahasiswa baru yang dapat mendaftar berasal dari Sarjana S1/D4 (ilmu murni maupun kependidikan) bidang: Teknik, MIPA, Ilmu Pendidikan, Kehutanan, Pertanian, Teknologi Pertanian, Peternakan, Biologi, Geografi, Ekonomi dan Sosio-Humaniora (Hukum, Isipol, Psikologi, dll.).

• Jalur penerimaan mahasiswa di MeTSi apa saja?
• 1. Magister Reguler
     Kelas regular adalah kelas yang melaksanakan perkuliahan secara penuh waktu di Kampus UGM. Perkuliahan dilaksanakan setiap hari dan terjadwal dari Senin sampai Jumat. Program ini memungkinkan terjadinya transfer knowledge dari dosen ke mahasiswa secara sempurna. Juga terjadi interaksi yang baik sesama mahasiswa dari berbagai profesi, sehingga akan menambah wawasan baru.
  2. Magister Reguler Khusus
     Kelas regular khusus adalah kelas yang melaksanakan perkuliahan secara paruh waktu di Kampus UGM. Kelas ini dirancang sangat fleksibel dan diperuntukkan bagi sarjana atau manajer yang bekerja di industri/perusahaan/LSM dengan sistem on duty di lapangan dan off duty di Yogya. Jadi dalam tiap semester, proses perkuliahan dilaksanakan secara hybrid (blended learning).
  3. Magister berbasis Riset 
     Program MbR adalah program pembelajaran yang menekankan pada pengalaman meneliti secara mandiri dengan luaran berupa publikasi internasional. Program ini diperuntukkan bagi para sarjana yang bekerja pada Lembaga Penelitian atau R & D Industri/Perusahaan/LSM. Program MbR terdiri dari 1 semester teori dan 3 semester penelitian. Syarat lulus: 1 publikasi di jurnal internasional bereputasi atau 2 paper di seminar internasional.
  4. Magister Fast Track 
     Kelas Jalur Cepat (Fast Track) adalah kelas yang dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa S1 dan D-4 di UGM melanjutkan studinya di MeTSi, FT UGM. Mahasiswa pada semester 7 atau 8 yang sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi) dapat mengikuti pembelajaran secara beririsan di MeTSi, FT UGM. Topik riset harus linear antara topik skripsi S1 dan tesis di MeTSi.
  5. Magister Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
     Program RPL adalah program yang berupa pembebasan (pengakuan hasil pembelajaran lampau, baik formal maupun informal) sejumlah mata kuliah atau perolehan SKS untuk melanjutkan studi di Magister Teknik Sistem (MeTSi), FT UGM. Sehingga mahasiswa yang diterima hanya diwajibkan mengikuti beberapa mata kuliah yang tidak memperoleh pengakuan. Kuliah yang diambil dilakukan secara hybrid (blended learning).
  6. Magister Program Kerjasama
     Kelas kerjasama adalah kelas yang dirancang atas kerjasama antara UGM dengan BUMN, Pemda, Kementerian, BRIN dan unit organisasi lain yang sudah mempunyai Perjanjian Kerjasama (MoU). Sistem perkuliahan dilaksanakan secara hybrid (blended learning). Kelas kerjasama ini memungkinkan melaksanakan konsentrasi baru, diluar yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan Mitra Kerjasama UGM.
• Berapa biaya pendidikan di MeTSi dan bagaimana proses pembayarannya?

• Biaya pendaftaran: Rp. 500.000,-

  Uang Kuliah Tunggal/semester:
  – Magister Reguler Rp. 11 jt.
  – Magister Reguler Khusus Rp. 15 jt.
  – Magister berbasis Riset (MbR) Rp. 15 jt.
  – Magister Program Fast Track Rp. 11 jt. (free UKT  pada tahun pertama)
  – Magister Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Rp. 15 jt.
  – Magister Program Kerjasama Rp. 27 jt.

  Pembayaran dilakukan melalui bank yang ditunjuk oleh UGM sesuai jadwal waktu yang ditentukan.

• Berapa lama masa studi di MeTSi?

• Kurikulum di MeTSi dapat ditempuh selama 4 semester.

• Gelar lulusan MeTSi?

• Gelar lulusan Magister Teknik Sistem adalah : M.Eng.  (Master of Engineeering)

• Kapan proses pendaftaran dan tes seleksi? 

• Pada setiap tahun akademik, MeTSi menerima mahasiswa baru dua kali yaitu pada semester gasal dan semester genap. Detail waktu pendaftaran, silakan dilihat pada tautan: www.um.ugm.ac.id atau dapat dilihat pada website ini di halaman admisi. Apabila perlu penjelasan lebih lanjut bisa menghubungi bagian admisi MeTSi dengan:

  Sdri. Dwi Koesmiranti (HP/WA: 0811 255 0405, email: dwi_mts@ugm.ac.id)

• Berkas apa yang dibutuhkan?

• Silakan dilihat pada tautan: www.um.ugm.ac.id atau dapat dilihat pada website ini di halaman admisi. Apabila perlu penjelasan lebih lanjut bisa menghubungi bagian admisi MeTSi dengan:

  Sdri. Dwi Koesmiranti (HP/WA: 0811 255 0405, email: dwi_mts@ugm.ac.id)

• Apakah ada peluang untuk mendapatkan  beasiswa ketika kuliah di MeTSi?

• Peluang Beasiswa yang bisa didapatkan antara lain:

  – Beasiswa Ungulan Kemdikbud RI
  – Beasiswa LPDP
  – Beasiswa Pemda: Provinsai/Kota/Kabupaten
  – Beasiswa BUMN/BUMD/LSM
  – Beasiswa AUN/SEED-Net
  – Beasiswa UGM

• Dapatkah saya melihat kurikulum yang diajarkan di MeTSi? 

• Silakan buka website: metsi.ft.ugm.ac.id,  Masuk Menu Akademik, silakan pilih sub menu mata kuliah di tiap semester.

• Apakah ada pra kuliah sebelum perkuliahan resmi?

• Sebelum perkuliahan mata kuliah resmi, diadakan pra kuliah bagi semua calon mahasiswa baru dengan materi:

  – Pengantar Teknik Sistem
  – Matematika dan Statistika Teknik
  – Dasar-Dasar Komputasi
  – Teknologi Informasi

• Apakah pra kuliah sebagai syarat untuk diterima sebagai calon mahasiswa baru?

• Pra kuliah di MeTSi bukan sebagai syarat diterima tetapi merupakan perkuliahan sebagai dasar pengetahuan untuk dapat mengikuti perkuliahan di Program Studi Magister Teknik Sistem.

• Apakah ketika sedang kuliah bisa mengajukan cuti? Bagaimana prosedurnya?

• Pada prinsipnya bisa mengambil cuti, syarat cuti:
  1. Lunas SPP semester sebelumnya,
  2. Telah menempuh studi aktif selama 2 semester,
  3. Tidak sedang menerima beasiswa dari suatu instansi/lembaga.

  Adapun prosedurnya dengan mengajukan permohonan cuti sesuai tanggal yang telah ditentukan, biasanya sebelum registrasi semester yang akan berjalan.

• Satu angkatan (satu kelas) berapa orang?

• Rata-rata penerimaan mahasiswa dalam satu angkatan berkisar 15 – 25 orang.

• Bagaimana prospek kerja lulusan dari alumni MeTSi?

• Alumni MeTSi dapat bekerja di:
  – Kementerian (ESDM, PU, Kominfo, Perumahan Rakyat)
  – Pemerintah daerah (BLH, Disperindag, ESDM dll)
  – Balai Besar dan Litbang (BBKKP, BB Kulit & Batik, BPPT)
  – Dosen dan tenaga pendidik di berbagai sekolah dan universitas negeri maupun Swasta (UGM, UNY, UII, STTA dll)
  – Perusahaan Nasional (Pertamina, Indonesia Power, Krakatau Steel dll)
  – Perusahaan Swasta Nasional (PT Cola-Cola, New Armada, dll)
  – Entrepreneur (StarCross Distro, Pizza Mundo, Nakamura,dll)
  – LSM (Dian Desa, dll)

• Pembeda konsentrasi di MeTSi, FT UGM dengan konsentrasi yang sama di perguruan tinggi lain

• Teknik Sistem Energi Baru & Terbarukan (EBT)

  Perbedaan TS Energi Baru & Terbarukan dengan konsentrasi Energi Terbarukan di perguruan tinggi lain, terletak pada pendekatan dan kedalaman sistemik. Di MeTSi, FT UGM, Energi Baru & Terbarukan tidak hanya dipelajari dari sisi teknologinya, tetapi dalam konteks sistem energi secara utuh — mulai dari produksi, distribusi, integrasi antar sumber, hingga dampak sosial, ekonomi, dan kebijakan energi.

  Berikut adalah perbedaan utama:

  1. Pendekatan Sistemik dan Integratif:
     • MeTSi memandang sistem energi sebagai sistem kompleks yang melibatkan teknologi, regulasi, pasar, masyarakat, dan lingkungan.
     • Mahasiswa belajar merancang sistem energi yang terintegrasi dan adaptif terhadap perubahan teknologi, permintaan, dan kebijakan.
  2. Bukan Hanya Teknologi, Tapi Desain Sistem Energi:
     • Di universitas lain, konsentrasi EBT sering fokus pada panel surya, turbin angin, atau bioenergi sebagai teknologi spesifik.
     • Di MeTSi, FT UGM, mahasiswa belajar bagaimana mengkombinasikan berbagai sumber energi (EBT + energi konvensional) ke dalam sistem nasional atau regional yang efisien dan berkelanjutan.
  3. Modeling & Decision Support:
     • MeTSi membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam energy system modeling, optimisasi transisi energi, dan decision support tools untuk mendukung pengambilan kebijakan energi.
     • Bukan hanya tahu teknologinya, tapi juga bisa mendesain roadmap transisi energi nasional.
  4. Fokus Transdisipliner dan Kebijakan Energi:
     • Energi tidak bisa dilepaskan dari kebijakan, ekonomi, dan perilaku sosial.
     • MeTSI mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan aspek teknis dengan analisis kebijakan, regulasi energi, dan skenario transisi.
  5. Konteks Indonesia & Kemandirian Energi:
     • Magister Teknik Sistem UGM, kuat dalam konteks lokal dan nasional.
     • Mahasiswa didorong untuk mengembangkan sistem energi yang cocok untuk kondisi geografis, sosial, dan ekonomi Indonesia, termasuk wilayah terpencil dan pulau-pulau kecil.

  Kesimpulan: Jika konsentrasi EBT di universitas lain cenderung fokus pada penguasaan teknologi spesifik, maka Teknik Sistem Energi Baru dan Terbarukan di MeTSi, FT UGM menyiapkan lulusan untuk mendesain, menganalisis, dan mengelola sistem energi nasional yang kompleks dan dinamis, dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, sosial, dan kebijakan.

  Teknik Sistem Industri

  Pada umumnya Teknik Industri yang ada di berbagai perguruan tinggi berfokus pada optimalisasi sistem industri/manufaktur dari sisi operasi, ergonomi, dan manajemen produksi. Sedangkan Teknik Sistem Industri di MeTSi, memperluas cakupan ke sistem industri dalam konteks kompleksitas sosial-teknis, multi-aktor, dan multi-level, tidak terbatas pada manufaktur.

  Berikut beberapa poin pembeda utama:

  1. Pendekatan Systems Engineering:
     • Teknik Sistem Industri menekankan pada desain, analisis, dan integrasi sistem kompleks yang terdiri dari elemen manusia, mesin, informasi, kebijakan, dan lingkungan.
     • Kami mendidik mahasiswa untuk tidak hanya mengoptimalkan bagian, tetapi merancang sistem secara utuh.
  2. Cakupan Industri yang Lebih Luas dan Adaptif:
     • Tidak terbatas pada industri manufaktur. Di MeTSi mempelajari sistem logistik nasional, industri digital, energi, kesehatan, transportasi, hingga kebijakan publik.
     • Fokus pada integrasi antar sektor dan desain kebijakan berbasis sistem.
  3. Fokus pada Kompleksitas dan Ketidakpastian: Mahasiswa MeTSi dilatih menangani sistem dengan multi-aktor, konflik kepentingan, dan ketidakpastian tinggi, menggunakan tools seperti system dynamics, agent-based modeling, dan decision support systems.
  4. Interdisipliner dan Kebijakan: Kurikulum di MeTSi tidak hanya mengembangkan kemampuan teknis dan analitis, tetapi juga melatih pemikiran lintas bidang (engineering, ekonomi, sosial) untuk peran-peran strategis seperti perencana sistem, analis kebijakan industri, atau pemimpin transformasi sistem.
  5. Penguatan Metode Kuantitatif & Sistem Informasi: Mahasiswa MeTSi dibekali dengan keahlian dalam data analytics, optimisasi sistem besar, big data, serta sistem pendukung keputusan yang kritikal di era industri 4.0 dan society 5.0.

  Kesimpulan: Jika Teknik Industri berfokus pada efisiensi di tingkat operasional atau perusahaan, maka Teknik Sistem Industri di UGM berfokus pada perancangan dan pengelolaan sistem industri kompleks di tingkat nasional, regional, bahkan global — dengan memperhatikan interaksi teknologi, manusia, organisasi, dan kebijakan.

  Teknik Sistem Lingkungan

  Perbedaan mendasar Teknik Sistem Lingkungan di MeTSi, FT UGM dengan Teknik Lingkungan di universitas lain, terletak pada pendekatan sistemik dan integratif.  Kurikulum di MeTSi tidak hanya mempelajari komponen-komponen lingkungan secara terpisah (seperti air, udara, tanah, limbah). Akan tetapi lebih menekankan pada bagaimana sistem lingkungan bekerja sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dengan sistem sosial, ekonomi, dan teknologi. Oleh karena itu, kami menyebutnya Teknik Sistem Lingkungan, bukan sekadar Teknik Lingkungan.

  Beberapa poin pembeda utama adalah:

  1. Pendekatan Sistem: MeTSi menggunakan pendekatan systems engineering dan systems thinking untuk merancang solusi terhadap permasalahan lingkungan yang kompleks, termasuk dinamika kebijakan, interaksi antar sektor, dan keterbatasan sumber daya.
  2. Fokus Interdisipliner: MeTSi menggabungkan disiplin ilmu teknik, sains lingkungan, data dan teknologi informasi, hingga kebijakan publik — untuk menciptakan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan.
  3. Konteks Nasional dan Regional: MeTSi mengembangkan model-model sistem berbasis data dan konteks lokal Indonesia, baik untuk pengelolaan sumber daya alam, sistem air terpadu, perubahan iklim, hingga sistem energi dan limbah terpadu.
  4. Penerapan Teknologi Sistem Canggih: Mahasiswa MeTSi dibekali dengan keterampilan dalam modeling & simulation, big data, optimisasi, dan analisis keputusan multikriteria, yang sering tidak diajarkan di Teknik Lingkungan konvensional.
  5. Output Lulusan: Lulusan MeTSi diharapkan mampu menjadi system designer atau policy analyst yang memahami sistem lingkungan dari berbagai sisi — teknis, sosial, dan ekonomi — serta mampu mendesain solusi lintas sektor.

  Kesimpulan: Jika Teknik Lingkungan cenderung fokus pada rekayasa infrastruktur lingkungan seperti pengolahan air limbah atau kualitas udara, maka Teknik Sistem Lingkungan di MeTSi, FT UGM berfokus pada bagaimana keseluruhan sistem lingkungan dirancang, dianalisis, dan diintegrasikan dengan sistem lain untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan berbasis data.

  Teknik Sistem Pemasaran Digital

  Perbedaan utama dengan konsentrasi Pemasaran Digital di universitas lain, adalah: Teknik Sistem Pemasaran Digital di MeTSi, FT UGM bukan hanya mempelajari “cara beriklan secara digital”, tetapi mendesain dan mengelola seluruh sistem pemasaran digital yang kompleks, berbasis data, teknologi, dan kecerdasan buatan. MeTSi mengembangkan pendekatan teknik sistem dalam dunia pemasaran digital, menjadikannya lintas disiplin antara rekayasa sistem, ilmu data, dan strategi bisnis.

  Beberapa perbedaan utama adalah:

  1. Pendekatan Sistemik, bukan sekadar Taktikal:
     • Konsentrasi pemasaran digital di tempat lain sering fokus pada tools (Google Ads, SEO, media sosial).
     • Di MeTSi, FT UGM, mahasiswa belajar merancang sistem pemasaran digital secara keseluruhan, dari akuisisi data pelanggan, algoritma segmentasi, sampai optimisasi funnel penjualan.
  2. Berbasis Data dan Teknologi Tingkat Lanjut:
     • Kami mengajarkan penerapan big data, machine learning, customer analytics, dan sistem rekomendasi.
     • Mahasiswa tidak hanya menjalankan kampanye, tapi juga membangun sistem pendukung keputusan pemasaran digital berbasis AI (Artificial Intelligence).
  3. Integrasi Teknologi – Bisnis – Manusia:
     • Mahasiswa memahami bagaimana teknologi digital, perilaku konsumen, dan sistem informasi saling terhubung dalam konteks pemasaran.
     • Ini membekali mereka untuk menjadi desainer sistem pemasaran, bukan hanya operator konten.
  4. Customisasi untuk Kompleksitas Organisasi:
     • Fokus MeTSi adalah pada solusi pemasaran digital berskala besar dan dinamis, misalnya untuk e-commerce, BUMN, atau platform digital nasional.
     • Mahasiswa belajar membangun dan mengevaluasi arsitektur sistem pemasaran, bukan hanya membuat konten promosi.
  5. Peran Lulusan yang Strategis dan Teknis:
     • Lulusan MeTSi siap mengisi peran sebagai Digital Marketing System Architect, Marketing Technology Strategist, atau Product Owner yang memahami sistem dan eksekusi.
     • Bukan hanya marketer kreatif, tetapi pemikir sistem yang bisa menjembatani data, teknologi, dan strategi bisnis.

  Kesimpulan: Jika konsentrasi Pemasaran Digital di tempat lain fokus pada penggunaan alat dan strategi pemasaran online, maka Teknik Sistem Pemasaran Digital di MeTSi, FT UGM fokus pada desain, integrasi, dan optimisasi seluruh sistem pemasaran digital berbasis teknologi dan data. MeTSi menyiapkan arsitek sistem pemasaran digital masa depan, bukan hanya praktisi kampanye digital.