INTISARI
Oleh: Icmi Alif Safitri
Penelitian ini merupakan studi kelayakan retrofit dan analisis potensi keberlanjutan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang mangkrak di Kabupaten Banjarnegara. Kelayakan retrofit dilakukan pada aspek teknoekonomi. Kelayakan retrofit pada aspek teknik dilakukan dengan mengganti dan menambahkan komponen-komponen yang disesuaikan dengan kondisi objek penelitian saat ini. Analisis kelayakan ekonomi meliputi analisis NPV (net present value), PBP (payback periode), BCR (benefit cost ratio), IRR (internal rate of return) dan LCOE (levelized cost of energy). Analisis kelayakan teknoekonomi yang telah dilakukan dilanjutkan dengan menganalisis potensi keberlanjutan dari mikrohidro tersebut. Potensi keberlanjutan dianalisis menggunakan indikator keberlanjutan yang diadaptasi dari metode Ilskog dan Afifah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTMH Blimbing secara teknis masih layak untuk dioperasikan dengan melakukan beberapa perbaikan pada aspek teknis. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi skenario 1A dan 1B tergolong tidak layak, sedangkan skenario kelayakan ekonomi 2A dan 2B tergolong layak. Analisis potensi keberlanjutan meliputi empat dimensi, diantaranya: teknik, ekonomi, lingkungan, dan sosial-kelembagaan. Masing-masing dimensi memiliki indikator-indikator yang telah ditetapkan. Diantara keempat dimensi keberlanjutan, nilai potensi keberlanjutan paling rendah berada pada dimensi sosial-kelembagaan yakni sebesar 26,67%. Rendahnya nilai potensi keberlanjutan dalam dimensi sosial-kelembagaan disebabkan oleh belum adanya lembaga pengelola dan utilisasi energi listrik dari PLTMH Blimbing.
Kata kunci: ulir, indikator berkelanjutan, retrofit, pembangkit mikrohiro