INTISARI
Oleh: Wahid Pujo Widiyantoro
Mendukung master plan di wilayah perkebunan teh PT. Pagilaran dan adanya sumber energi yang bersih atau green energy di wilyah pabrik PT. Pagilaran maka sebagai sarana dalam pengembangan wilayah perkebunan teh PT. Pagilaran membutuhkan pasokan energi listrik guna memenuhi kebutuhan energinya terutama sumber energi yang ramah lingkungan. Mayoritas pasokan energi listrik di Indonesia disuplai dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pemanfaatan sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik secara masif memberikan efek yang tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan, sehingga diperlukan pengembangan pembangunan energi terbarukan yang bersih dalam menggantikan peran energi fosil sebagai penyuplai energi listrik. Penelitian ini mengkaji tentang potensi pengembangan pembangunan pembangkit listrik tenaga air baik dari sis teknis dan juga sis ekonomis.
Penelitian ini membahas potensi pengembangan pembangunan pembangkit listrik mikrohidro (PLTMH). Beberapa hal yang dibahas dalam penelitian ini meliputi potensi debit air, penentuan intake, perencanaan pembangunan embung, penentuan ketinggian, potensi daya yang dibangkitkan dan perhitungan ekonomi NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), BEP (Break Event Point) dan IRR (Internal Rate Return). Dari hasil analisis potensi debit adalah 2 – 3 m3/dt. Dari debit tersebut akan di tampung ke embung Bismo yang memiliki luas 9356 m2 dan kedalaman 3 meter. Kemudian yang dimanfaatkan untuk PLTMH debit air sebesar 1,1 m3/dt. Ketinggian dari intake penstock adalah 93,87 meter yang menghasilkan potensi daya sebesar 607,15 kW dengan efisiensi keseluruhan 60%.
Nilai investasi yang dibutuhkan pembangunan PLTMH di wilayah perkebunan teh Pagilaran dengan sumber daya air dari embung Bismo sebesar Rp 17.622.303.363,72,-. Net Present Value pada proyek PLTMH ini sebesar Rp 16.990.874.247,23,- dengan umur efektifitas pembangkit 20 tahun. BEP yang dicapai pada pembanguna PLTMH ini selama 5,96 tahun dengan suku bunga 6%. Berdasarkan nilai parameter evaluasi proyek di dapatkan nilai NPV dan IRR lebih besar dari 0 (nol), BCR>1 dan BEP di bawah umur ekonomis proyek.
Kata kunci: Energi Baru Terbarukan, Energi Ramah Lingkungan, Pembangkit Listrik Tenaga Air