Rokhy Markhiyano
Indonesia memiliki perkembangan yang cukup signifikan pada dunia otomotif. Badan Statistik Nasional mencatat pertumbuhan kendaraan di Indonesia meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Salah satu kelengkapan mobil antara lain adalah kaca mobil. Kaca mobil yang baik adalah kaca yang menyerap panas dan jelas pada saat berkendara. Salah satu layanan pasca-penjualan dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) yang paling penting adalah layanan After Service, namun demikian tidak adanya layanan perbakan kaca yang tergores atau cacat, ATPM secara umum mengganti kaca mobil yang cacat atau tergores sehingga di nilai kurang ekonomis bagi konsumen. Pemanfaatan LTJ Cerium Oxide (CeO²) pada polishing kaca dengan teknik khusus mampu atau bertujuan mengatasi cacat kaca mobil. Teknik yang di uji adalah kemurnian Cerium Oxide, Grid Amplas Abrasive,Rpm,Waktu Pemrosesan dengan ukuran indek kebeningan hasil polishing. Hasil pengujian menunjukan Cerium Oxide pada kemurnian 98%, Grid amplas abrasive kombinasi 240 dan 400, Rpm 1600 mampu menghasilkan indek kebeningan kaca 99.9% pada kaca jenis laminated. Dengan demikian menunjukan rekomendasi untuk pengendaraan pasca perbaikan. Selanjutnya di lakukan analisa ekonomi dengan metode penyertaan investasi, pada analisa1) Payback Period (PP), 2) Net Present Value (NPV), 3) Profitability Indeks (PI), 4) Internal Rate of Return ( IRR), 5) Average Rate of Return (ARR), 6) Return of invesment (ROI ) menunjukan teknik pemolesan cacat kaca sebagai altenatif penggantian kaca baru layak untuk di kembangankan sebagai usaha jasa.
Kata kunci:Pertumbuhan mobil, kaca laminated tempered, Cerium Oxide ( CeO²), Polishing, ekonomi usaha