Fithart Salman Fathrizky
Secara umum sungai di Indonesia mengalami degradasi baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas untuk faktor biotik maupun abiotik terutama di daerah perkotaan. Salah satu sungai yang bermasalah di Propinsi DIY adalah Sungai Code. Permasalahan Sungai Code pada umumnya hampir sama dengan sungai-sungai lainnya di Kota besar di Indonesia. Cara terbaik mengembalikan sungai yang sudah terdegradasi adalah dengan melakukan restorasi dibandingkan dengan melakukan normalisasi. Normalisasi berpotensi menimbulkan akan menimbulkan masalah baru sedangkan restorasi tidak.
Restorasi merupakan pendekatan dari berbagai aspek sehingga dapat menimilaisasi dampak yang ditimbulkan kedepannya. Pendekatan sistemik sangat diperlukan dalam pengelolaan maupun dalam penyelesaian masalah. Karena pada kenyataannya, setiap elemen saling berkaitan dengan elemen maupun sistem lainnya. Tinjauan restorasi Sungai Code ini adalah dari aspek hidrologi dan lingkungan, morfologi, ekologi, sosial ekonomi serta kelembagaan dan regulasi. Setelah dilakukan tinjauan tiap aspek, dilakukan pula tinjauan secara sistemik untuk melakukan analisis komprehensif. Analisis statistik menggunakan program komputer SPSS dilakukan untuk mendapatkan tipikal masyarakat yang akan berkontribusi banyak untuk sungai.
Hampir seluruh aspek yang ditinjau mengalami degradasi. Elemen masyarakat yang berkontribusi paling tinggi adalah orang yang rumahnya sangat jauh dari Sungai Code atau sangat dekat dengan Sungai Code yang memiliki penghasilan dengan rentang Rp 500.000 – Rp 1.000.000 atau yang memiliki penghasilan > Rp 2.500.000 . Hasil analisis komprehensif menunjukkan bahwa masih terdapat sedikit gap dalam persepsi masyarakat dan realita di lapangan.
Kata Kunci: Sungai, Normalisasi, Restorasi, Sistemik, Degradasi