Wiku Larutama
Peningkatan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun akan berdampak pada peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi massal. Alat transportasi massal yang ada di Indonesia saat ini mayoritas berbahan bakar fossil, menghasilkan emisi yang tinggi, dan memakan banyak lahan dalam pembangunannya. Pembangunan kereta gantung dapat menjadi solusi dari permasalahan – permasalahan tersebut namun belum ada usaha yang bergerak di bidang produksi kereta gantung. Tidak adanya usaha produksi kereta gantung membuat harga kereta gantung menjadi sangat mahal. Berdsarkan hal tersebut maka perlu dilakukan perancangan model bisnis produksi kereta gantung di Indonesia. Pembuatan model bisnis produksi kereta gantung dilakukan menggunakan business model canvas. Hasil model bisnis yang dibuat menunjukan bahwa target konsumen dari bisnis merupakan pemerintah daerah di Jawa dan value yang ditawarkan adalah kereta gantung yang murah dan mudah untuk dibeli. Operasional bisnis dilakukan berdasarkan target konsumen dan value yang ditawarkan sehingga berfokus pada penekanan biaya produksi dengan melakukan subkontrak komponen kepada industri lokal di sekitar lokasi bisnis. Analisis kelayakan investasi menunjukan bahwa usaha produksi kereta gantung layak dilakukan karena memiliki nilai NPV positif yaitu Rp165.717.873,75, IRR sebesar 52%, dan PB selama 1 tahun.
Kata kunci : Business Model Canvas, Kereta gantung, Model bisnis, Transportasi.