Zukifli
Kinerja efektif dari suatu sistem PLTS adalah yang mampu memaksimalkan potensi radiasi yang diterima modul surya menjadi energi listrik. Kinerja yang optimal dari PLTS akan memberikan keuntungan finansial bagi pihak yang memasangnya. Keuntungan dapat berupa pengurangan konsumsi energi listrik PLN, atau peningkatan manfaat berupa pengurangan tagihan dari skema ekspor-impor energi. Gedung Kantor Setjen Kementerian ESDM telah menggunakan PLTS on grid dengan kapasitas 150,66 kWp sejak Tahun 2017. PLTS ini telah menerapkan skema ekspor impor energi, yang memungkinkan kelebihan energi listrik yang dihasilkan PLTS pada hari libur kerja dialirkan ke jaringan PLN. Sejak pembangunan, PLTS rooftop on grid Setjen Kementerian ESDM belum pernah dihitung kinerjanya.
Kinerja PLTS dinilai dari rasio kinerja dan tingkat losses-nya, dihitung dan dianalisis berdasarkan kapasitas dan output energi yang dihasilkan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung, mengkomparasi output real dengan perhitungan manual dan simulasi menggunakan software, serta penerapannya dalam mekanisme ekspor – impor energi. Perhitungan manual dilakukan dengan menggunakan persamaan yang memasukkan faktor radiasi matahari dan temperatur coretion factor, serta efisiensi peralatan. Simulasi dilakukan untuk mengetahui nilai dan penyebab losess pada sistem menggunakan software Pvsyst, SAM, HelioScope. Mekanisme ekspor impor berdasarkan Permen ESDM no 49 Tahun 2018.
Rasio kinerja PLTS Setjen Kementerian ESDM secara keseluruhan berada dikisaran 0,47 – 0,64. Rasio kinerja pembangkit sesuai penempatan lokasinya, yang paling optimal rooftop Lt 11 dengan 0,90 – 0,98, yang terendah PLTS carport T3 berada dikisaran 0,05 – 0,12. PLTS menghasilkan konstribusi terhadap konsumsi secara on grid sebesar 22,63 % – 25,44 %. Nilai ekspor energi dari PLTS setjen KESDM ke jaringan PLN dalam skema Net Metering berkisar antara 8,0% – 12,0 % dari perbulan. Kontribusi ekspor terhadap pengurangan tagihan listrik adalah 1,32% – 9,60% dari total tagihan listrik gedung Heritage. Terdapat losses akibat shading sebesar 101.045,84 kWh per tahun atau 47,54%.
Kata Kunci : Rasio kinerja, Ekspor – impor, Net Metering, losses, Shading.