Sabtu, 25 September 2021, Magister Teknik Sistem FT UGM mengadakan acara Webinar: Diskusi Strategis Potensi Energi baru dan Terbarukan (EBT) untuk Mendukung Smart City di Pacitan. Acara diselenggarakan secara daring menggunakan media Zoom Meeting dan dihadiri Akademisi, Mahasiswa/i S1, S2, S3, Dinas terkait di lingkungan Pemda Pacitan dan masyarakat umum.
Kaprodi Magister Teknik Sistem (MeTSi), Prof. Arief Budiman dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik dari semua pihak, sehingga acara ini dapat terselenggara sesuai rencana. Kemudian pada kesempatan ini, beliau memaparkan sekilas tentang profil Magister Teknik Sistem FT UGM.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji dalam paparannya menyajikan data-data geografis Pacitan, beserta potensi-potensi pengembangan EBT dari energi ombak, angin dan surya yang mungkin dikembangkan di Pacitan. Kemudian Kepala Bappeda Pacitan juga menambahkan bahwa di Pacitan saat ini mempunyai titik-titik potensi pengembangan biogas dan terdapat PLTU Sudimoro untuk sumber listrik Jawa dan Bali dengan kapasitas 630 MW. Namun ironisnya layanan listik PLN baru menjangkau 73,32% dari total rumah tangga di wilayah Pacitan.
Sebagai pemateri kedua, Morten Egestrand, Long Term Advisor on Energy Planing, Kedubes Denmark memaparkan bahwa Kerajaan Denmark sejak krisis energi di tahun 1970, berusaha mengembangkan EBT dari energi angin dan surya yang terintegrasi hingga saat ini. Beliau menegaskan bahwa kunci utama pengembangan EBT tidak melulu penguasaan teknologi, tetapi juga diperlukan adanya sinergi dan kerjasama antara komunitas lokal dan stakeholder.
Ahmad Agus Setiawan, Dosen MeTSi dan Tenaga Ahli Bidang Energi pada kantor Staf Kepresidenan RI 2020, dalam paparannya menyampaikan kebijakan-kebijakan yang telah diambil pemerintah pusat dan juga berbagai peluang dan tantangan dalam pengembangan EBT di Indonesia.
Dari sesi tanya jawab dan diskusi, poin yang dapat diambil adalah dengan berkaca pada pengalaman Denmark dalam pengembang EBT, perlu waktu yang tidak singkat dan diperlukan sinergi antara akademisi, komunitas lokal dan stakeholder dalam pengembangan EBT. Kemudian Pemda Pacitan juga menyambut baik kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama meneliti, mengembangkan dan membangun EBT untuk mendukung terwujudnya Smart City di Pacitan.