Perhitungan Potensi Mikroalga Chlorella sp. Menggunakan Desain Fotobioreaktor Halte Trans-Jogja Berdasarkan Fotoperiode Alami dan Penyerapan CO2 di Yogyakarta
Erpin Habibah
Pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan konsumsi energi. Peningkatan konsumsi energi fosil berdampak pada krisis energi dan peningkatan emisi CO2. Mikroalga sudah banyak diketahui mampu menyerap emisi CO2 dan menghasilkan energi terbarukan. Namun, biaya operasional kultivasi masih jauh dari hasil biomassanya.Pencahayaan buatan pada kultivasi di fotobioreaktor merupakan salahsatu hambatan dalam biaya operasional. Pencahayaan matahari bisa menjadi pilihan untuk mengurangi biaya operasional tersebut.
Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi pencahayaan matahari sebagai fotoperiode alami di Yogyakarta. Data fotoperiode didapatkan dari BMKG Yogyakarta. Analisis radiasi matahari menggunakan Uji Liliefors dan Uji T. Selanjutnya, dilakukan perhitungan skenario potensi pengembangan mikroalga Chlorella sp. Kultivasi mikroalga dilakukan pada fotobioreaktor model halte Trans-Jogja pada 103 halte bus Trans-Jogja. Perhitungan potensi yang dilakukan meliputi kepadatan sel, berat kering sel, penyerapan CO2 dan produksi minyak dari biomassa mikroalga.
Hasil analisis Uji Liliefors Lhitung (0,143) lebih besar dari Ltabel (2,0), sehingga mengindikasikan data berdistribusi normal. Sementara pada Uji T, dihasilkan Thitung berada pada daerah penerimaan H0. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai radiasi matahari di Yogyakarta dapat digunakan untuk pengembangan mikroalga. Skenario pengembangan mikroalga dengan fotobioreaktor model halte bus Trans- Jogja menghasilkan berat sel kering 299,32 kg dalam setahun dengan masa panen 7 hari. Produksi minyak yang dihasilkan berkisar 83,81 kg sampai 95,78 kg setiap tahun. Jumlah CO2 yang akan diserap berkisar 598,64 kg dari keseluruhan emisi CO2 di DI Yogyakarta.
Kata Kunci: Chlorella sp., Uji Liliefors, Uji T, Fotoperiode Alami, Fotobioreaktor, Penyerapan CO2.