Analisis Perubahan Sistem Kualitas Udara Kota Yogyakarta pada Masa Pandemi Covid-19
Himawan Novianto
Penelitian kualitas udara terkait pandemi Covid-19 telah dilakukan di berbagai kota di seluruh dunia, yang menemukan adanya peningkatan kualitas udara selama masa pandemi Covid-19. Beberapa penelitian membahas terkait penurunan konsentrasi polutan udara selama masa pandemi Covid-19. Namun demikian, masih belum banyak penelitian yang membahas keterkaitan antara variabel kualitas udara dan tingkat mobilitas masyarakat. Melalui penelitian ini, keterkaitan hubungan antara variabel polutan udara, faktor meteorologi, dan tingkat mobilitas masyarakat diselidiki pada tinjauan lokasi Kota Yogyakarta. Fenomena hubungan sistem kualitas udara dan mobilitas masa pandemi Covid-19 tahun 2020 terbagi dalam dua periode: (a) Pembatasan Aktivitas (April s.d. Juli 2020) dan (b) Normal Baru (Agustus s.d. Desember 2020).
Perbandingan konsentrasi polutan udara sebelum dan masa pandemi Covid-19 menunjukkan adanya perubahan berupa perbaikan kualitas udara di Kota Yogyakarta dari kategori Baik: 31,85% menjadi 90,37% ISPU (chi-square asymp. sig. < 0,05). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini didapatkan polutan udara PM10, SO2, dan CO mengalami penurunan sebesar 18%, 93%, dan 74%, sedangkan O3 meningkat sebesar 104% pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Polutan udara primer PM10, SO2, dan CO memiliki hubungan positif terhadap faktor meteorologi penyinaran matahari, tetapi memiliki hubungan negatif terhadap polutan udara sekunder O3 serta faktor meteorologi suhu udara, kelembapan udara, curah hujan, dan kecepatan angin. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor meteorologi bulan Desember identik dengan tingginya konsentrasi O3 bersamaan dengan kelembapan udara dan curah hujan.
Pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah secara umum menyebabkan perbaikan kualitas udara, di mana penurunan mobilitas transportasi menjadi variabel yang mempengaruhi penurunan polutan udara primer di Kota Yogyakarta. Pembatasan aktivitas mempengaruhi polutan udara sekunder, di mana kenaikan O3 terjadi ketika mobilitas dalam ruangan dan transportasi meningkat.
Kata kunci: analisis regresi, biplot, meteorologi, mobilitas, polusi udara