Analisis Potensi Energi Matahari sebagai Sumber Energi Listrik berdasarkan Geometri Perkotaan untuk Mencapai Nearly Zero Energy Community (Studi Kasus: Jalan Malioboro, Yogyakarta)
Anita Yuan
Berbagai strategi konkrit dikembangkan di tingkat dunia, regional, nasional, dan lokal sebagai langkah maju mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan di masyarakat. Pemerintah Indonesia mengambil peran didalamnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yaitu dalam pelaksanaan energi terbarukan nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Sebuah konsep menarik diperkenalkan oleh Komisi Eropa mengenai bangunan yang memiliki konsumsi energi tahunan rendah, yang dicapai dengan efisiensi energi dan memanfaatkan integrasi sumber energi terbarukan. Konsep ini kemudian berkembang menjadi nearly Zero Energy Community (nZEC) pada tingkat komunitas yang merujuk pada sekelompok bangunan di distrik, desa, kota, wilayah atau negara. Sejalan dengan visi kawasan Malioboro yang dituangkan pada Laporan Akhir RTBL Kawasan Malioboro untuk mewujudkan kawasan Malioboro sebagai pusat pelayanan jasa yang salah satunya berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, penelitian potensi energi matahari sebagai sumber energi listrik pada kawasan Malioboro dilakukan mempertimbangkan kepadatan bangunan yang muncul.
Penelitian ini menerapkan pemetaan sebaran potensi energi matahari dengan menggunakan analisis data bangunan 3D pada Open Street Map (OSM), Digital Elevation Model (DEM) dan data intensitas matahari. Perangkat lunak ArcGIS Pro diterapkan untuk menganalisis data bangunan 3D dan aspek geospasial. Penelitian ini menunjukkan hubungan negatif antara kepadatan bangunan dengan potensi energi matahari rata-rata dengan koefisien determinasi didapatkan . Coverage Degree menunjukkan bahwa hanya dengan menggunakan sistem konversi energi surya, tingkat cakupan oleh energi terbarukan dapat dicapai 10,25% – 12,56%. Namun nilai ini belum cukup untuk mencapai kemandirian energi melalui konsep nearly Zero Energy Community (nZEC), maka diperlukan cara agar hal itu dapat dicapai di masa depan. Studi ini menyoroti peran penting desain perkotaan dalam hal memaksimalkan produksi energi terbarukan on-site seperti energi matahari. Perencanaan signifikan dan parameter geometris dalam kaitannya dengan indikator kinerja memberikan wawasan sebagai referensi untuk menetapkan perencanaan kota ramah energi surya dan pedoman desain arsitektur.
Kata kunci: solar energy, photovoltaic, coverage degree, nZEC, Jalan Malioboro.