Analisis Penambahan Zat Aditif pada Biodiesel B30 untuk Menurunkan Filter Blocking Tendency (FBT) dan Menjaga Stabilitas Penyimpanan pada Remote Area (Studi Kasus Pada Lapangan Minyak dan Gas West Seno Bangka-Selat Makassar Kalimantan Timur)
Aris Ariyanto
Pemerintah sangat agresif dalam menghadirkan energi baru terbarukan menggantikan energi fosil, selain karena semakin berkurangnya produksi migas, juga komitmen menghadirkan energi hijau. Biodiesel salah satu dari alternatif tersebut dan cukup masif diimplementasikan oleh Pemerintah. Sejak tahun 2016 biodiesel B20 telah diaplikasikan, kemudian pada tahun 2020 Pemerintah juga telah menetapkan penggunaan biodiesel B30. Industri migas dalam hal ini production sharing contract milik Chevron yang beroperasi di lapangan West Seno Bangka di Selat Makassar turut mendukung implementasi biodiesel untuk operasi pendukung peralatan produksi dan keselamatan pada area tersebut. Meskipun memiliki beberapa karakteristik yang hampir sama dengan minyak solar, namun sifat higroskopis, pelarutan dan mudah teroksidasi yang dimiliki biodiesel menjadikan biodiesel memiliki potensi presipitasi yang tinggi dan dapat memblokir filter bahan bakar. Kondisi ini yang dialami oleh West Seno Bangka, sehingga setelah implementasi biodiesel permasalahan muncul pada operasi di lapangan, di antaranya kegagalan mesin penunjang beroperasi, meningkatnya secara signifikan penggantian main fuel filter serta turunnya reliability unit peralatan penunjang operasi yang menggunakan bahan bakar biodiesel.
Atas dasar tersebut, penulis melakukan pengujian particle size distribution atau cleanliness sesuai dengan ASTMD 7619-17 dan melakukan pengujian Filter Blocking Tendency (FBT) sesuai dengan ASTMD 2068-20 untuk melihat perilaku presipitasi seiring waktu penyimpanan pada tangki diesel di lapangan West Seno Bangka, dan kemudian menambahkan zat aditif komersial Biostable untuk mencegah presipitasi dan menjaga stabilitas wujud cair dari biodiesel B30 tersebut.
Hasil dari observasi didapatkan presipitasi biodiesel B30 West Seno Bangka selama pengamatan 60 hari di skala laboratorium, peningkatan nilai FBT dan instabilitas dengan meningkatnya nilai cleanliness pada bottom tank. Penambahan zat aditif Biostable dengan dosis optimum 500 ppm baik pada skala laboratorium maupun implementasi lapangan, mampu menurunkan nilai FBT hingga 78%, dan menjaga stabilitas biodiesel dengan nilai partikel yang rendah baik pada ukuran >4 μm, >6 μm dan >14μm, sehingga penambahan zat aditif ini dapat menaikkan reliability operasi.