Optimasi Konfigurasi Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Pada Kilang Minyak
Muhamad Apriyudi Syafputra
Industri kilang minyak memiliki potensi pengurangan emisi dengan menggabungkan bahan bakar fosilnya dengan penggunaan energi terbarukan. adalah sistem tenaga hibrid dengan menggunakan panel surya sebagai pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat skenario optimal pemanfaatan sistem tenaga hibrid. Subyek penelitian yang diamati pada salah satu fasilitas kilang yang akan dibangun di Indonesia, dimana sumber listrik yang digunakan tadinya berasal dari fosil. Parameter yang diamati adalah Cost of Energy (COE) dan emisi karbon. Pengoptimalan melibatkan tiga skenario yang melibatkan konfigurasi dasar dan hibrid. Skenario dasarnya adalah konfigurasi awal suplai listrik di kilang dengan sumber listrik dari generator dan PLN. Skenario 1 merupakan skenario pembangkit listrik hibrid yang memanfaatkan atap bangunan di area kilang minyak. Skenario 2 adalah pembangkit listrik hibrid dengan baterai untuk memasok listrik pada malam hari, dengan bauran dari EBT adalah 20% dan 40%. Hasil menunjukkan bahwa dibandingkan dengan skenario dasar, skenario 1 meningkatkan COE sebesar 0,17% dan mengurangi emisi karbon sebesar 0,3%. Skenario 2 dengan bauran EBT sebesar 20% dan 40% diperoleh COE sebesar 4,7% dan 44,3%, sedangkan pengurangan emisi terjadi masing-masing sebesar 38% dan 52,7% dibandingkan skenario dasar. Skenario sistem tenaga hibrid dengan bauran EBT 20% merupakan hasil yang paling optimal dibandingkan dengan skenario lainnya.
Kata kunci: Kilang Minyak, Energi Baru Terbarukan, Hibrid, Emisi Karbon.