Analisis Siklus Hidup (Life Cycle Assessment) dan Tekno Ekonomi Proyeksi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Mrica Wilayah PT PLN Indonesia Power UBP Mrica, Banjarnegara, Jawa Tengah
Mayan Wisnu Surya Pambudi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu sistem pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) untuk menghasilkan energi listrik. Penerapan PLTS Terapung di Indonesia terbilang masih sedikit digunakan. Pemanfaatan PLTS Terapung di waduk Mrica untuk membantu peningkatan pasokan energi listrik karena PLTA mengalami penurunan produksi listrik karena tingginya laju sedimentasi yang berada di waduk Mrica akibat kegiatan pertanian dan sampah wisata didaerah hulu sungai dan meminimalisir kerugian investasi PLTS akibat modal awal yang cukup besar, diperlukan sebuah analisis kelayakan lingkungan dan tekno ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dampak lingkungan dan kelayakan tekno ekonomi pada proyeksi pembangunan pada PLTS Terapung dengan kapasitas 56.6 MWp yang berada di wilayah PT PLN Indonesia Power UBP Mrica. Perhitungan pada penelitian ini menggunakan software OpenLCA untuk membantu menghitung analisa dampak lingkungan dan perhitungan tekno-ekonomi dengan mengambil data perolehan energi setiap tahun selama beroperasi, yaitu sepanjang 30 tahun masa operasi, untuk memprediksikan perolehan energi selama usia proyek dengan asumsi adanya degradasi kapasitas panel surya sebesar 0,4% per tahun. Evaluasi perhitungan dampak lingkungan yang dihitung adalah Global Warming Potential (GWP), Acidification, Euthrophication, Ozone Deplotion Potential (ODP), dan Cumulative Energy Demand. Serta kelayakan ekonomi yang dihitung adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Payback Period dan Levelized Cost of Energy (LCOE).
Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh nilai efisiensi plts sebesar 19,29%, Capacity Factor sebesar 19,84%, Performance Ratio sebesar 83,65% dan Energi tahunan selama masa operasi sebesar 92,94 GWh. Hasil simulasi LCA menunjukan nilai Global Warming Potential sebesar 0,11129 kg CO2 eq, Acidification sebesar 0,00135 kg SO2 eq, Euthrophication sebesar 4,34E-5 kg PO4 eq, Ozone Deplotion Potential sebesar 2,48E-8 kg CFC-11 eq, dan Cumulative Energy Demand sebesar 1,3967 MJ. Nilai NPV sebesar Rp 175.754.219.569,18; nilai IRR sebesar 8%; nilai PI sebesar 1,239; dan PP tercapai pada tahun ke-12, dan LCOE sebesar Rp 739,01/kWh. Dari hasil analisa kelayakan proyeksi pembangunan PLTS Terapung layak diimplementasikan dari sisi lingkungan dan tekno-ekonomi.
Kata kunci: PLTS Terapung, LCA, Tekno-Ekonomi