Berikut terlampir jadwal ujian akhir semester II & III (Gasal) Tahun Akademik 2024-2025
Analisis Kinerja Fotobioreaktor Algaetree Untuk Pertumbuhan Mikroalga Spirulina sp.
Arief Eko Setiantoro
Mikroalga Spirulina sp. merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang bernilai seperti kosmetik, aquaculture feed, biofuel, obat-obatan dan nutrition oil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan mikroalga Spirulina sp. pada fotobioreaktor Algaetree dengan kolam terbuka.
Mikroalga Spirulina sp. dikultivasi dalam Fotobioreaktor Algaetree dan kolam terbuka dengan kapasitas total sebesar 500 L. Fotobioreaktor Algaetree memiliki desain berbentuk lekukan-lekukan pipa transparan yang membentuk suatu struktur tertentu dan memiliki nilai artistik. Pipa transparan dipakai guna memungkinkan mikroalga Spirulina sp. untuk menangkap sinar ultraviolet dari matahari sehingga membantu dalam proses fotosintesis. Kultivasi pada fotobioreaktor Algaetree dan kolam terbuka dilakukan selama 7 hari dengan sistem aerasi 24 jam. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu kepadatan sel dan kinetika pertumbuhan mikroalga dengan kondisi medium kultur yang diamati yaitu pH kultur, suhu kultur.
Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Denggung dalam Perspektif Zero Waste di Sleman
Dian Ferdiansyah
Salah satu strategi/kebijakan menghadapi permasalahan pengelolaan sampah di kabupaten Sleman yaitu mengoptimalkan fungsi Ruang Rerbuka Hijau (RTH). RTH memiliki area cukup luas dan strategis sebagai fasilitas publik, ruang media edukasi sekaligus sebagai ruang pengelolaan setempat bagi sampah yang dihasilkannya. Studi ini bertujuan mengembangkan strategi optimalisasi fungsi RTH dalam mencapai nilai Zero Waste Index (ZWI) yang lebih tinggi melalui berbagai kebijakan dan langkah- langkah konkret serta menyusun kuesioner untuk mengetahui respon masyarakat terhadap usulan optimalisasi fungsi RTH.
Pengaruh Dosis Koagulan Poly Alumunium Chloride dan Lama Waktu Pengendapan pada Pemanenan Mikroalga Euglena sp. Dengan Metode Flokulasi-Filtrasi
Edo Firmansyah
Euglena sp. adalah jenis mikroalga yang dapat menghasilkan berbagai biomolekul termasuk protein, vitamin, karbohidrat, dan juga dapat menjadi sumber biomassa terbaik karena mengandung lipid yang sangat berguna untuk mengekstraksi dan mengubahnya menjadi biodiesel. Sayangnya, memanen biomassa Euglena sp. merupakan sebuah tantangan. Sebagian besar biaya produksi terjadi pada proses pemanenan. Perhatian utama berkisar pada tingkat efektivitas dan biaya operasional. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggabungkan metode flokulasi menggunakan Poly Aluminium Chloride (PAC) dengan metode filtrasi dengan menggunakan Plas chamois dan Kain sablon T200 untuk menjawab tantangan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah terkait metode yang efektif untuk memanen Euglena sp. serta mempelajari pengaruh dosis koagula, lama waktu pengendapan, dan jenis material filtrasi yang digunakan terhadap hasil panen Euglena sp. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kepadatan sel dan berat kering biomassa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode flokulasi terlebih dahulu sebelum metode filtrasi, melalui perlakuan waktu pengendapan yang optimal, bahkan dengan menggunakan bahan filtrasi yang murah, metode flokulasi-filtrasi yang digunakan mampu memperoleh efektifitas pemanenan Euglena sp. sebesar 93%.
Studi Optimasi dan Kinetika Laju Pertumbuhan Spirulina sp. pada Media Limbah Vinasse
Hanifah Sri Sundari
Spirulina sp. merupakan salah satu jenis mikroalga yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan yang memiliki laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan jenis mikroalga lainnya. Namun, produktivitas biomassa yang relatif rendah dan biaya panen yang tinggi masih tetap menjadi tantangan dalam pengembangan produk berbasis mikroalga. Dalam penelitian ini, vinasse digunakan sebagai media hemat biaya untuk mengurangi biaya kultivasi. Vinasse, yang merupakan limbah industri gula, mengandung beberapa nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroalga. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki potensi biorefinery mikroalga, yang menggunakan vinasse sebagai media kultur strain Spirulina sp. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi vinasse dan menemukan konsentrasi optimal yang dapat meningkatkan jumlah kepadatan sel Spirulina sp., serta mempelajari parameter kinetik pertumbuhan Spirulina sp. terhadap produktivitas biomassa Spirulina sp. dengan model Logistic, Gompertz dan Richard. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa konsentrasi optimal vinasse pada kultivasi Spirulina sp. adalah 4% v/v vinasse dan produksi biomassa yang dihasilkan adalah 0,49 g / L. Sedangkan jumlah nutrisi yang ideal untuk pertumbuhan Spirulina sp. adalah nutrisi 0,04% dan jumlah biomassa yang dihasilkan adalah 0,37 g/L. Penggunaan vinasse dapat meningkatkan kepadatan sel sekitar 24,66%, biomassa sekitar 81,48% dan tingkat pertumbuhan spesifik sekitar 95,66%.
Karakterisasi Municipal Solid Waste (MSW) dan Analisis Potensi Synthetic Natural Gas (SNG) untuk Proses Gasifikasi
Khusnul Mariatunnikmah
Sampah merupakan salah satu perhatian pemerintah Indonesia karena berhubungan dengan perlindungan masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya dan ancaman yang ditimbulkan dari berbagai kegiatan manusia. Data timbulan sampah tahunan di Indonesia mencapai 29.332.354,04 ton/tahun dengan sampah tidak terkelola sebesar 10.287.169,97 ton/tahun. D.I. Yogyakarta memiliki salah satu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di Piyungan dengan timbunan sampah pada 2021 166% melebihi kapasitas tampung. TPST Piyungan memiliki persentase jenis sampah yang bisa terbakar sebesar 88,2% dan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pemulihan energi. Gasifikasi MSW merupakan alternatif pengolahan sampah menjadi energi terpadu dan lebih unggul dibanding pembakaran tradisional. Salah satu produk gasifikasi berupa Synthetic Natural Gas (SNG) yang dapat diaplikasikan sebagai bahan bakar berbagai utilitas. Metode yang digunakan untuk simulasi gasifikasi adalah kesetimbangan stoikiometri dan Quasi-Equilibrium Temperature (QET). Hasil karakterisasi sampah berdasarkan ASTM D5231-92 (2016) menyatakan rata-rata timbulan MSW yang terjadi pada musim kemarau dan penghujan yaitu 759,96 dan 854,84 ton/tahun dengan timbulan sampah perkapita sebesar 0,3 dan 0,35kg/orang hari. Komposisi timbunan MSW didominasi oleh 40,2% sampah plastik dengan total sampah yang bersifat combustible sebesar 23.157.076,7 ton. Heating value pada sampel musim kemarau lebih besar, 20,67 MJ/kg, dibandingkan dengan musim penghujan, 14,99 MJ/kg. Total potensi SNG dari pengolahan MSW di TPST piyungan adalah 34,21 kg dengan timbulan dan timbunan sampah yang terjadi setiap tahun semakin meningkat. Proyeksi timbunan sampah pada 2036 mencapai 31,32ton dan potensi SNG yang dapat dihasilkan mencapai 10,6 ton. Reaksi gasifikasi yang disarankan untuk diterapkan pada pengolahan MSW di TPST Piyungan adalah reaksi methane-steam reforming yang mereaksikan CH4 dengan H2O untuk menghasilkan syngas.
Kultivasi Mikroalga Spirulina sp. pada Media Kultur Air Payau Alami
Salasi Wasis Widyanto
Spirulina sp. adalah mikroalga yang berpotensi sebagai agen penetralisasi limbah cair, sumber energi alternatif yang berkelanjutan, dan komponen utama dalam sektor industri. Mikroalga ini umumnya dikultivasi dalam kondisi salinitas tertentu melalui proses penggabungan air tawar dan garam. Penggunaan media air payau alami yang ketersediaannya melimpah di alam merupakan strategi efisien untuk mengurangi konsumsi garam. Nutrisi makro dan mikronya juga lebih komprehensif untuk mendukung pertumbuhan optimal dari Spirulina sp. daripada air payau buatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskanlah tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh variasi salinitas, konsentrasi nutrisi, dan rasio inokulum terhadap turbiditas, kepadatan sel, dan produk biomassa kering Spirulina sp. yang dikultur pada media air payau alami dari muara pantai Glagah, Yogyakarta, mengetahui salinitas, konsentrasi nutrisi, dan rasio inokulum optimal, dan mengetahui model laju pertumbuhan kinetik yang paling sesuai diantara Logistic, Gompertz, dan Richard. Perlakuan dikelompokkan dalam 5 taraf selain kontrol yaitu 5, 10, 15, 20, 25 ppt untuk salinitas, 0, 0,0005, 0,001, 0,0015, 0,002% untuk konsentrasi nutrisi, dan 1 : 2, 1 : 3, 1 : 4, 1 : 5, 1 : 6 untuk rasio inokulum. Hasil menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam semua perlakuan terhadap turbiditas, kepadatan sel, dan produk biomassa kering, kecuali perlakuan nutrisi terhadap produk biomassa kering. Optimalisasi didapatkan pada salinitas 5 ppt, konsentrasi nutrisi 0,001%, dan rasio inokulum 1 : 2. Ketiga model dapat diterapkan, namun Model Richard memiliki kesesuaian tertinggi dibanding model yang lain.
Perencanaan Ketersediaan Energi Listrik dengan Bauran Energi Terbarukan di Kabupaten Pacitan Pada Tahun 2050
Sinondang Simon Gultom
Salah satu penyokong pembangunan nasional adalah energi listrik. Kebutuhan energi listrik di tiap daerah berbeda-beda, sesuai dengan ketersediaan energi primer yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan transisi dari energi primer menjadi EBT supaya tetap ada bahan pendukung energi listrik. Salah satu daerah yang membutuhkan banyak ketersediaan energi adalah Kabupaten Pacitan, namun rasio elektrifikasinya belum mencapai 100%. Kabupaten Pacitan menggantungkan kebutuhan listriknya pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan menghadapi tantangan berupa akses yang sulit dilalui serta sumber energi setempat yang kurang memadai. Meskipun demikian, Kabupaten Pacitan memiliki potensi sumber EBT di sektor angin, surya, dan biogas.
Pemodelan Hubungan Air-Energi-Pangan yang Berkelanjutan untuk Mengantisipasi Perubahan Tata Guna Lahan di Kabupaten Magelang
Zulfikar Aji Kusworo
WEF Nexus memiliki konsep hubungan bahwa pemenuhan kebutuhan air, energi, dan pangan saling memengaruhi satu sama lain. Penelitian ini berfokus pada proyeksi kebutuhan energi listrik, kebutuhan air, dan potensi produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Metode yang digunakan melibatkan simulasi dengan perangkat lunak LEAP dan WEAP untuk mengetahui proyeksi kebutuhan energi listrik dan air selama tahun 2020-2030. Kebutuhan listrik di Kabupaten Magelang diproyeksikan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada akhir tahun 2030, proyeksi kebutuhan energi listrik di Kabupaten Magelang adalah 79.626,3 MWh untuk skenario baseline, 90.281,53 MWh untuk skenario business as usual moderat, dan 92.201,78 MWh untuk skenario business as usual optimis, dengan skenario business as usual moderat dan optimis menunjukkan selisih sebesar 13,38% dan 15,79%, jika dibandingkan dengan skenario baseline pada akhir periode proyeksi. Permintaan kebutuhan air pada skenario baseline diproyeksikan mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2027, dengan nilai proyeksi kebutuhan air mencapai 355.197.211 m3 dan setelah itu mengalami penurunan sampai akhir tahun 2030, dengan nilai proyeksi sebesar 349.953.115 m³. Proyeksi kebutuhan air pada skenario pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2025 dengan nilai proyeksi sebesar 346.914.128 m3. Hasil proyeksi tahun berikutnya mengalami penurunan secara terus-menerus sehingga pada akhir tahun 2030 nilai proyeksinya adalah 339.542.991 m³. Pada sumber daya air di Kabupaten Magelang, terdapat potensi produksi listrik dari PLTMH yang diusulkan sebesar 590,67 MWh setiap tahunnya.
Pada hari Jumat, 4 Oktober 2024, Mahasiswa Magister Teknik Sistem, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melaksanakan kuliah lapangan untuk mata kuliah Sistem Rekayasa Hijau yang diampu oleh Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IPU. Kuliah lapangan dilaksanakan di Pantai Baru Pandansimo, Kabupaten Bantul, DIY.
Sebanyak 22 mahasiswa Magister Teknik Sistem mengikuti kuliah lapangan, terdiri dari 20 mahasiswa Kelas Kerjasama PLN dan 2 mahasiswa kelas reguler khusus (hybrid). Kuliah lapangan diawali dengan pemaparan materi dan diskusi terkait penyusunan hasil report dari kegiatan kuliah lapangan ini. Kuliah lapangan dimulai pada pukul 09.00 sampai dengan 13.00 WIB. Pada kuliah lapangan ini, Mahasiswa bebas mengeksplorasi setiap sudut area di Pantai Baru Pandansimo, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), kelompok ternak sapi dan unit produksi biogas, Area UMKM (wisata kuliner), tempat-tempat pemilahan dan penampungan sampah. Dan untuk menggali informasi lebih lengkap, mahasiswa juga melakukan wawancara dengan warga sekitar, termasuk dengan petugas-petugas yang bertanggungjawab di setiap fasilitas yang dikunjungi.