Berikut ini terlampir jadwal Ujian Akhir Semester II dan III (Gasal) T.A. 2022/2023. Ujian dilaksanakan mulai hari Senin, 5 Desember 2022 sampai dengan Kamis, 15 Desember 2022. Persyaratan ujian adalah telah mengikuti minimal 75% perkuliahan yang diselenggarakan.
Berikut ini terlampir Jadwal Ujian Tengah Semester I Gasal T.A. 2022/2023. Ujian dilaksanakan mulai hari Senin, 31 Oktober 2022 s.d. Jumat, 4 November 2022. Persyaratan untuk dapat mengikuti ujian adalah telah mengikuti minimal 75% perkuliahan yang diselenggarakan.
Studi Perancangan Sistem Energi Solar-Wind untuk Mengurangi Pemakaian Bahan Bakar Gas di Blok Southeast Sumatra
Eko Adi Nugroho
Blok Southeast Sumatra memproduksi minyak dan gas. Produksi gas alam sebesar 15.300 MSCF dimanfaatkan sebagai bahan bakar generator turbin untuk membangkitkan energi listrik 38 MW, sedangkan sisanya dijadikan produk bisnis. Penerapan sistem energi solar-wind dapat mengurangi beban turbin generator sehingga konsumsi bahan bakar gas juga berkurang. Lima anjungan memiliki area yang dapat dimanfaatkan untuk pemasangan sistem solar-wind. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar konsumsi bahan bakar gas yang dapat dikurangi dengan penerapan sistem solar-wind. Metode penelitian adalah simulasi dengan menggunakan perangkat lunak HOMER untuk mengetahui besar energi listrik yang dapat disuplai serta biaya yang diperlukan oleh sistem solar-wind. Komponen yang digunakan terdapat pada perangkat lunak HOMER dan tersedia di pasaran. Hasil simulasi diperoleh bahwa sistem off-grid solar-wind dapat memberikan suplai listrik sebesar 50.235 kWh per tahun dan mengurangi konsumsi bahan bakar gas sebesar 20.094 MSCF per tahun. Sistem on-grid solar-wind dapat memberikan suplai listrik hingga 81.230 kWh per tahun dan mengurangi penggunaan bahan bakar gas sebesar 32.492 MSCF per tahun. Sistem off-grid solar-wind dapat meningkatkan penjualan gas $132.620 per tahun dengan NPV>0 dan ROI 21%, sedangkan sistem on-grid mampu meningkatkan penjualan gas $214.447 per tahun dengan NPV>0 dan ROI 57%. Kedua model sistem solar-wind memiliki nilai ekonomi yang positif sehingga layak untuk diimplementasikan.
Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi Waste pada Produksi IKM Batik Tulis (Studi Kasus: Batik Tulis Giriloyo)
Farah Amirah Hutami
Batik banyak dikembangkan karena secara historis masyarakat di daerah Kabupaten Bantul memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah kain menjadi barang setengah jadi berupa kain batik, baik itu batik tulis maupun batik cap. Dalam proses batik tulis juga terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah yang disebut dengan non value added atau waste yang dapat menghambat aliran nilai sehingga menyebabkan tidak tercapainya efisiensi waktu produksi. Identifikasi pada Environmental Waste juga perlu dilakukan untuk dapat menjadi industri yang ramah terhadap lingkungan. Sehingga diperlukan penelitian yang dapat menggabungkan keduanya.
Optimasi Desain Energi Terbarukan On-Grid dan Off-Grid Sebagai Energi SWRO (Seawater Reverse Osmosis) Untuk Kebutuhan Air Bersih Di Gili Trawangan (Studi Kasus: Gili Trawangan)
Farisan Robbani
Indonesia memiliki 17.504 pulau dan salah satunya adalah Gili Trawangan. Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia yang memiliki luas kurang lebih 6 km2. Demi mencapai pengembangan pulau-pulau wisata, diperlukan air dan energi yang cukup di daerah tersebut. Letak pulau yang berada di tengah laut membuat sulitnya mendapatkan pasokan air tawar dan energi.
Analisis Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik di Daerah Istimewa Yogyakarta
Feikal Aprieza
Pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi global pada tahun 2020 telah mendorong Pemerintah Indonesia untuk memberlakukan kebijakan penanggulangan pandemi di berbagai provinsi. Kebijakan penanganan COVID-19 yang berupaya membatasi pergerakan masyarakat selama pandemi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap permintaan energi listrik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pergeseran pola konsumsi listrik masyarakat dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi sektor-sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang banyak mengalami kontraksi setelah menurunnya mobilitas masyarakat. Pengambilan keputusan dalam perencanaan energi listrik perlu ditinjau ulang dengan memperhitungkan dampak dari pandemi COVID-19 dan realisasi pemulihan ekonomi. Proyeksi kebutuhan energi listrik diperlukan dalam rangka menganalisis dampak dari pandemi COVID-19 dengan menerapkan tiga skenario, yaitu skenario tanpa terjadinya pandemi atau Business As Usual (BAU), skenario keadaan moderat (MOD) setelah pandemi, dan skenario keadaan optimis (OPT) berupa pemulihan ekonomi. Sektor kelistrikan rumah tangga, industri, bisnis, sosial dan publik juga dianalisis untuk melihat perubahan pola konsumsi listrik melalui skenario yang telah diberikan. Pemodelan energinya dilakukan menggunakan perangkat lunak Low Emissions Analysis Platform (LEAP) untuk menganalisis proyeksi kebutuhan energi listrik periode tahun 2019-2030 berdasarkan tiga skenario tersebut. Hasil proyeksinya menunjukkan bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun 2030 menurut skenario BAU, skenario MOD dan skenario OPT masing-masing mencapai 5.301,58 GWh, 4.489,11 GWh dan 4.648,12 GWh. Kebutuhan energi listrik sektor rumah tangga dan sektor industri menurut skenario MOD dan OPT menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan skenario BAU, sedangkan kebutuhan energi listrik pada sektor bisnis dan sektor sosial menurut kedua skenario tersebut menjadi lebih rendah daripada skenario BAU. Pada sektor publik, skenario MOD menunjukkan kebutuhan energi yang lebih rendah dibandingkan skenario BAU, namun skenario OPT menunjukkan sebaliknya.
Pemilihan Teknologi Konversi Termokimia Mikroalga Menjadi Bio-Crude Oil
Gunawan Sutejo
Mikroalga sebagai sumber bio-fuel generasi ketiga dengan berbagai keunggulannya merupakan salah satu potensi sumber energi terbarukan. Berbagai penelitian tentang proses konversi mikroalga menjadi bahan bakar nabati telah banyak dilakukan, salah satunya adalah proses termokimia. Proses konversi termokimia dinilai lebih baik daripada proses biokimia yang memiliki tingkat konversi rendah dan biaya produksi lebih tinggi. Penelitian terbaru menyatakan bahwa untuk mendapatkan bio-crude oil dari mikroalga melalui proses termokimia, terdapat dua alternatif teknologi yang dapat digunakan, yaitu pirolisis dan liquefaction. Pada penelitian ini, sebuah proses seleksi dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk menentukan teknologi yang lebih baik. Kriteria evaluasi yang digunakan adalah kriteria teknologi (tingkat kesiapan teknologi, efisiensi energi, proses pre-treatment, dan output produk), kriteria kompleksitas operasional, kriteria dampak lingkungan, dan kriteria ekonomi (biaya investasi dan biaya operasi). Teknologi alternatif yang dievaluasi adalah pirolisis dengan reaktor bubbling fluidized bed, pirolisis dengan reaktor circulating fluidized bed, dan hydrothermal liquefaction. Dari hasil perbandingan berpasangan, kriteria teknologi memiliki bobot tertinggi (0,343) dan teknologi hydrothermal liquefaction merupakan teknologi terbaik diantara alternatif lainnya (0,420).
Minimasi Waste Pada Proses Produksi Batik Cap Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus: Batik Cap Tugiran Wijirejo)
Lula Teqwil Arrizal
Batik cap ialah salah satu jenis batik yang diterapkan menggunakan canting cap pada media kain. Produk batik cap mulai banyak ditinggalkan dan kurang dilirik oleh generasi penerus. Produk batik cap mempunyai proses yang tradisional dan lama dalam pembuatannya. Proses pembuatan produk batik cap banyak terjadi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau biasa disebut non value added. Proses pembuatan batik cap perlu diidentifikasi aktivitas-aktivitas apa saja dari proses produksi yang merupakan aktivitas yang tidak menambah nilai produk (waste) dan mengeliminasi dari proses. Semakin efisien sistem produksi dari pembuatan batik cap tersebut, maka semakin sedikit timbulnya waste dalam aktivitas produksi.
Perancangan Desain Foto Makanan Sehat
Nindya Laksita Laras
BMI masyarakat dunia mengalami peningkatan akibat permasalah psikologis yang terjadi pada masa karantina COVID-19. Hal ini terjadi karena permasalahan psikologis dapat mendorong seseorang untuk makan secara berlebihan atau makan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya (emotional eating). Seseorang dengan obesitas memiliki peluang komorbiditas yang tinggi pada saat terinfeksi virus. Konsumsi makanan sehat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko obesitas. Foto makanan sehat dapat digunakan untuk memantik keinginan seseorang untuk mengkonsumsi makanan sehat. Namun, menurut penelitian, foto makanan sehat memicu respon yang berbeda jika dibandingkan dengan makanan tinggi lemak dan tinggi kalori. Untuk itu, diperlukan adanya perancangan foto makanan sehat agar memiliki efek yang sama dengan foto makanan tinggi lemak dan tinggi kalori.
Analisis Keberlanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Jayapura, Papua
Pius Adhitia
Kebutuhan energi dan ketenagalistrikan disejumlah daerah saat ini cenderung meningkat setiap tahunnya. Cepatnya laju modernisasi dan meningkatnya aktifitas ekonomi di berbagai wilayah Indonesia menjadi faktor utama pemicu peningkatan kebutuhan energi tersebutTeknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan metode korelasi kuantitatif dengan kuisioner dan data hasil observasi lapangan. Data berupa kuisioner dan data hasil observasi merupakan data primer pada penelitian ini. Tujuan dari survei ini adalah mengukur performa PLTMH di masing-masing situs menggunakan KPI berkaitan dengan keberlanjutan situs tersebut. Selain melakukan verifikasi terhadap objek yang terhubung dan tidak terhubung dengan PLTMH, survei ini juga mencakup topik yang berkaitan dengan keberlanjutan situs PLTMHyang tercakup pada status operasional, keuangan, pengecekan komponen fisik dan hasil yang didapatkan Berdasarkan survei yang dilakukan pada kelima situs PLTMH, terdapat 325 rumah tangga, 24 institusi sosial, dan 28 PUE, Bangunan yang tidak difungsikan menjadi alasan utama, Kerusakan komponen dan adanya pembangkit baru menjadi alasan utama di balik PLTMH yang tidak beroperasi, Terdapat korelasi antara performa PLTMH dengan kepuasan pelanggan, Sistem tarif yang diterapkan oleh seluruh situs PLTMH adalah tarif tetap dengan biaya Rp20.000,00 hingga Rp30.000,00, Seluruh situs PLTMH, Kerusakan pada komponen generator dan ELC, Deforestasi terjadi di seluruh situs PLTMH, dan Berdasarkan pengecekan fisik terhadap PLTMH.