Perencanaan Transisi Energi dalam Mencapai Target Net-Zero Emissions 2060 Pada Sektor Ketenagalistrikan Provinsi Sumatera Utara
Muhammad Iqbal Sutikno
Aksesibilitas, kecukupan dan prinsip keberlanjutan lingkungan dalam penyediaan energi listrik nasional menjadi salah satu tuntutan pada beberapa tahun ke depan. Transisi energi dari sumber bahan bakar fosil menuju energi terbarukan diperlukan sebagai upaya mitigasi dampak perubahan iklim dengan proyeksi menuju target Net- Zero Emissions tahun 2060 di Indonesia. Penelitian ini mengkaji perencanaan proses transisi energi pada sektor ketenagalistrikan provinsi Sumatera Utara melalui tiga skenario pemodelan yang disimulasikan menggunakan software LEAP dengan kerangka optimasi NEMO, yaitu skenario Business As Usual (BAU), skenario Net-Zero Emissions Carbon Capture Storage (NZE CCS), dan skenario Net-Zero Emissions Full Renewable Energy (NZE FRE).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2060, skenario NZE FRE mampu mencapai bauran energi terbarukan 100%, dibandingkan dengan skenario BAU (42,1%) dan NZE CCS (70,8%). Energi surya, biomassa, air, dan panas bumi diproyeksikan sebagai sumber utama pembangkitan energi listrik di skenario NZE FRE, dengan energi surya sebagai kontributor terbesar. Skenario NZE FRE juga terbukti paling efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 265,9 juta ton CO2 atau sebesar 70,5% emisi gas rumah kaca yang dapat dihindari jika dibandingkan dengan skenario BAU. Meskipun biaya skenario NZE FRE lebih tinggi, tetapi skenario ini dapat memberikan dampak eksternal yang lebih rendah dan keuntungan jangka panjang dalam keberlanjutan lingkungan.
Kata Kunci : Transisi Energi, Net-Zero Emissions, Sumatera Utara, LEAP.