Irwan Setyaji
Menipisnya cadangan energi tidak terbarukan serta meningkatnya kesadaran akan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan fossil fuel melatarbelakangi dilakukannya upaya untuk memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi pembangkit listrik tenaga angin berpotensi dikembangkan di 3 Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta bagian selatan yang berbatasan dengan Laut Jawa, untuk kemudian dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektrolisis. Ketiga lokasi penelitian adalah Pantai Bugel, Kulon Progo, Pantai Baru Pandansimo, Bantul dan Baron Techno Park di Pantai Baron Gunung Kidul. Pemilihan lokasi yang paling ideal menggunakan metode Analytic Hierachy Process (AHP) dengan mempertimbangkan tiga faktor yaitu faktor teknis yang terdiri dari potensi pembangkitan listrik dari tenaga angin dan luas lahan yang tersedia. Faktor berikutnya adalah faktor lingkungan yang terdiri dari sub-faktor akses ke lokasi dan jarak terhadap jalur distribusi listrik PLN, serta faktor sosio-ekonomi yang terdiri dari konflik terhadap pariwisarta dan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.