Pemilihan Teknologi Waste to Energy dengan Metode Analytical Hierarchy Process di Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti Bandung Jawa Barat
Putri Vicky Hapsari
Sampah sebagai sisa dari kegiatan manusia dapat menjadi suatu masalah ketika tidak dikelola dengan baik. Volume sampah yang terus meningkat dan keterbatasan lahan dalam pengelolaan sampah menjadi faktor permasalahan sampah yang timbul di beberapa kota di Indonesia salah satunya adalah Bandung Raya. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengelola sampah kota adalah dengan menggunakan teknologi Waste to Energy (WtE). Beberapa alternatif teknologi yang dapat diterapkan untuk mengelola sampah menjadi energi adalah insinerasi, gasifikasi, pirolisis, anaerobic digestion dan sanitary landfill. Terdapat beberapa pertimbangan aspek untuk memilih teknologi yang tepat bagi para pengambil keputusan dalam pengelolaan sampah. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memilih teknologi pengelolaan sampah secara dengan mempertimbangkan beberapa aspek adalah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kuantitas dan kualitas sampah Bandung memiliki potensi energi mencapai yang 292,08 MW. Pemilihan teknologi pengolahan sampah dipilih dengan mempertimbangkan aspek teknis, aspek lingkungan, aspek ekonomi dan aspek sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek teknis menjadi pertimbangan utama dalam menentukan teknologi WtE. Teknologi gasifikasi menjadi alternatif teknologi terpilih untuk pengelolaan sampah Bandung karena memiliki penilaian bobot tertinggi dibandingkan alternatif lainnya.