INTISARI
Oleh: Feri Aspriadi
Data dari kementerian ESDM, konsumsi listrik Indonesia 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (kWh) / kapita, naik 5,9% dari tahun sebelumya. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan konsumsi listrik masyarakat akan meningkat menjadi 1.129 kWh/kapita. Berdasarkan data yang dimiliki kementerian ESDM, total keseluruhan potensi tenaga air yang dimiliki bangsa Indonesia sebesar 75.000 MW dan yang termanfaatkan saat ini hanya 10.1% atau sebesar 7,572 MW. Di kawasan perkebunan teh PT. Pagilaran dahulunya terdapat PLTMh dimana yang dimanfaatkan untuk alat transportasi pengangkut daun teh.Untuk kondisi existing transportasi pengangkut daun teh menggunakanan mobil truk. Dimana mobil truk tesebut tidak ramah lingkungan atau tidak green energy. Selain mobil truk, di proses pelayuan, dan proses pengeringan terdapat mesin- mesin yang mengkonsumsi bahan bakar fosil, dan dari kajian sebelumnya di dapatkan hasil bahwa pada proses produksi teh PT. Pagilaran konsumsi energi listrik sangat tinggi (islami, 2018). Oleh sebab itu, diperlukan adanya kajian tentang energi alternatif untuk mensubstitusikan energi bahan fosil ke renewable energy dan untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan konsumsi energi listrik. Dengan tujuan dapat meminimalisir dampak lingkungan dan ketersediaan energi yang dibutuhkan dalam proses produksi teh.
Dari permasalahan tersebut, maka sebelum mensubstitusikan energi harus melakukan kajian mengenai analisis konsumsi energi listrik exsisting, proyeksi demand energi listrik dan potensi pemanfaatan PLTMh. Analisis konsumsi energi listrik exsisting meliputi: kawasan afdeling pagilaran, afdeling andongsili dan afdeling kayulandak. Sedangkan untuk analisis proyeksi demand energi listrik digunakan untuk pengembangan agrowisata. Pengembangan agrowisata dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: rancangan fasilitas inti, rancangan fasilitas penginapan dan rancangan fasilitas agrowisata.
Dari analisis tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: konsumsi energi existing di kawasan perkebunan teh pagilaran sebesar 3,4 GWh, konsumsi energi yang akan datang di kawasan perkebunan teh PT. Pagilaran sebesar 4,7 GWh dan potensi yang akan dimanfaatkan sebesar 4,25GWh. Potensi energi listrik PLTMh dimanfaatkan diantaranya 15% dari potensi energi untuk mensuplai proses pelayuan di pabrik, 54% dari potensi untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan afdeling pagilaran yang meliputi: agrowisata, emplacement, masjid, balai pengobatan, kantor unit pabrik, 9% dari potensi energi untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan kawasan afdeling andongsili, 4% dari potensi energi untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan kawasan afdeling kayulandak dan 18% dari potensi energi untuk mensuplai kereta gantung pengangkut daun teh dari kebun ke pabrik.
Kata kunci: konsumsi energi listrik, energi listrik, perancangan energi, PLTMh