INTISARI
Oleh: Muhammad Rizki Kresnawan
Dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Kota Balikpapan membuat perencanaan pembangunan jalan pesisir pantai (coastal road) sebagai sarana dalam pengembangan kawasan disepanjang garis pantai Kota Balikpapan. Pengembangan kawasan ini membutuhkan pasokan energi listrik guna memenuhi kebutuhan energinya.
Pada umumnya, mayoritas pasokan energi listrik di Indonesia disuplai dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pemanfaatan sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik secara masif memberikan efek yang tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan, sehingga diperlukan pengembangan energi terbarukan secara hibrida yang lebih bersih dalam menggantikan peran energi fosil sebagai penyuplai energi listrik. Penelitian ini mengkaji tentang potensi energi hibrida yang dapat digunakan sebagai penyokong kebutuhan listrik kawasan jalan pesisir pantai Balikpapan baik dari sisi teknis dan juga ekonomis. Piranti perangkat lunak HOMER Energy Modeling digunakan untuk menganalisis potensi energi hibrida tersebut.
Dalam penelitian ini dikembangkan dua jenis skenario untuk mengkomparasi hasil terbaik dalam penerapannya. Skenario pertama adalah skenario dengan sistem energi tidak terhubung dengan jaringan listrik. Sistem ini menghasilkan energi listrik sebesar 1.505 kWh per tahun dari sistem pembangit tenaga angin dan 5.507.185.661 kWh per tahun dari sistem pembangkit tenaga surya. Total energi yang dihasilkan dari keseluruhan sistem energi tidak terhubung dengan jaringan listrik ini adalah sebesar 5.507.187.166 kWh per tahun atau sekitar 5.507 GWh per tahunnya. Sistem ini memiliki total biaya bersih sebesar $20,324,293,302.11, dengan total biaya tahunan sebesar $1,203,589,309.94. Biaya operasional dari sistem ini mencapai $478,955,318.14 dengan biaya pokok produksi sebesar $0.61 per kWh.
Skenario kedua adalah penerapan sistem energi hibrida dilakukan dengan menghubungkan sistem dengan jaringan listrik. Produksi energi angin pada simulasi skenario ini mencapai 2.550 kWh per tahun, sedangkan produksi energi listrik dari sel surya hanya 513.641.792 kWh per tahun. Konsumsi energi yang dibeli dari jaringan diketahui sebanyak 1,480,553,015 kWh per tahunnya. Total energi yang dihasilkan oleh sistem on grid ini adalah sebesar 2.011.597.374 kWh per tahunnya. Total biaya bersih saat ini diketahui sebesar $3,630,770,998.05 dan total biaya tahunan sebesar $215,012,576.15. Biaya pokok produksi dari sistem ini adalah sebesar $0.1086 per kWh dan biaya operasional terhitung sebesar $169,221,291.93. Dengan kata lain, skenario sistem energi hibrida yang terhubung dengan jaringan listrik lebih layak untuk diterapkan sebagai penyuplai listrik pada kawasan jalan pesisir pantai Balikpapan.
Kata kunci: Perencanaan Energi, Perencanaan Kota, Energi Hibrida