INTISARI
Oleh: Ismanto
Kompor biomassa sistem gasifikasi adalah lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, ini dikarenakan terjadinya 2 (dua) proses pembakaran. Pertama adalah pembakaran biomassa itu sendiri, yang kedua adalah pembakaran asap dan gas-gas sintesis yang dihasilkan dari proses pirolisis. Pirolisis adalah proses pembakaran menggunakan oksigen terbatas dengan maksud untuk menghasilkan gas-gas sintetis yang mudah terbakar. Berbeda dengan kompor biomassa yang lazim, dalam penelitian ini diterapkan inovasi sistem pengumpan bahan bakar pelet kayu otomatis berkala. Dengan saluran udara primer dan sekunder yang menyatu, maka perlu kajian pengaruh formasi lubang udara pada tabung bakar dan kecepatan laju udara pembakaran. Penelitian ini bertujuan agar dalam proses pengoperasian pemakaiannya lebih mudah, dan juga mempunyai nilai efisiensi sesuai acuan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Model inovasi pada penelitian ini adalah sebuah kompor biomassa dengan seperangkat sistem kerja mekanik dan elektrik, sehingga bisa mengumpan bahan bakarnya sendiri secara berkala sesuai kebutuhannya, mengumpulkan abu pembakaran, dan dengan pengaturan laju kecepatan udara hembus. Penelitian dilakukan dengan mendidihkan air 1,0 liter dalam panci tertutup, dengan bahan bakar sebanyak 0,3 kg. Variasi formasi lubang tabung bakar dengan masing-masing kode : A, B, C dan D. Variasi kecepatan udara yaitu 0,7 m/detik, 1,2 m/detik, dan 1,4 m/detik. Pengamatan dilakukan sampai temperatur air turun tiga derajat dari titik didih.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi terbaik kompor biomassa yang diteliti dengan penggunaan jenis variasi formasi tabung bakar dengan kode B (adalah dengan jumlah total luasan lubang udara terbesar), pada ketiga ke 3 (tiga) variasi kecepatan udara. Untuk nilai rata-rata Konsumsi Spesifik Bahan Bakar (Sc) 0,49 kg/jam, Efisiensi Pembakaran (ȠC) 96,6 %, Efisiensi Termal (ȠT) 20,87 %, Emisi Karbon monoksida (CO) 24,49 Ppm, Emisi Karbon dioksida (CO2) 724,47 Ppm, Emisi Partikulat meter (Pm)2,5 37,1mg/kg. Kesemuanya Lulus Uji, sesuai acuan SNI 7926:2013 tentang Kinerja Tungku Biomassa.
Kata kunci: biomassa, pengumpan otomatis, formasi lubang, efisiensi, SNI.