Elok Hardiyati Rusnindyo
Gedung Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM yang akan dibangun memiliki konsep bangunan hijau. Salah satu aspek yang ditinjau dalam bangunan hijau adalah efisiensi dan konservasi energi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pengaruh penggunaan kaca BIPV (Building Integrated Photovoltaic) jenis thin film terhadap nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan.
Penelitian ini menggunakan perangkat lunak EnergyPlus untuk simulasi energi dan fokus pada perancangan sistem tata cahaya dan tata udara bangunan. Skenario yang digunakan adalah penggunaan kaca jendela sesuai Detailed Engineering Design (DED) dan penggunaan kaca jendela BIPV jenis thin film. Untuk sistem tata cahaya menggunakan lampu LED, sedangkan untuk sistem tata udara dipilih sistem Variable Air Volume (VAV), untuk kedua scenario.
Hasil simulasi menunjukan nilai IKE bangunan masih di bawah standar maksimal dari GBCI yaitu 250 kWh/m2/tahun. Untuk skenario DED nilai konsumsi energinya adalah sebesar 105,04 kWh/m2/tahun dan untuk skenario BIPV sebesar 103,72 kWh/m2/tahun. Konsumsi energi terbesar dari sistem tata udara, untuk skenario DED sebesar 66,27 kWh/m2/tahun dan skenario BIPV sebesar 64,95 kWh/m2/tahun. Sementara untuk sistem pencahayaan tidak ada perbedaan pada kedua skenario, yaitu 18,37 kWh/m2/tahun. Dan untuk peralatan listrik lain sebesar 20,40 kWh/m2/tahun pada kedua skenario. Dengan mengganti kaca jendela menjadi jenis thin film dapat menghemat energi sebesar 1,32 kWh/m2/tahun.
Kata kunci: BIPV, efisiensi dan konservasi energi, EnergyPlus, IKE, intensitas konsumsi energi, thin film, VAV.