Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik Setelah Kebijakan Vaksinasi dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah
Ardipratama Ilham Vembriatmaja
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kegiatan ekonomi dan mengurangi kebutuhan listrik. Namun, untuk mengendalikan hal tersebut, pemerintah telah melakukan program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai Herd Immunity untuk melanjutkan kegiatan ekonominya guna meningkatkan kebutuhan listrik di beberapa sektor. Untuk menganalisis kelistrikan di Jawa Tengah pasca program vaksinasi pada masa Covid-19 maka dibuatlah model perencanaan energi menggunakan software LEAP. LEAP membutuhkan data berupa data sosial ekonomi, data pelanggan, dan intensitas penggunaan energi per sektor. Skenario yang digunakan dalam penelitian ini adalah skenario tidak ada pandemi atau business as usual (BAU) dan dua skenario pascapandemi COVID-19 dengan kebijakan vaksinasi yaitu skenario optimis (OPT) dan skenario pesimis (PES). Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil proyeksi kebutuhan listrik pada tahun 2030 sebesar 40.691 Gigawatt-Hour (OPT) dan 39.924 Gigawatt-Hour (PES). Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan konsekuensi dari Pandemi Covid-19, di mana diperoleh skenario dasar sebesar 43.773 Gigawatt-Hour.
Kata kunci: LEAP, Pandemi Covid-19, kebutuhan listrik