Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengurangi Waste pada IKM Batik Kayu
(Studi Kasus: Batik Kayu Krebet)
Henry Dwi Prihartanto
Batik kayu ialah batik yang diterapkan pada media kerajinan kayu. Usaha batik kayu mulai banyak ditinggalkan dan kurang dilirik oleh generasi penerus. Produk batik kayu mempunyai proses yang tradisional dan lama dalam pembuatannya. Proses pembuatan produk batik kayu banyak terjadi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau biasa disebut non value added. Proses pembuatan batik kayu perlu diidentifikasi aktivitas-aktivitas apa saja dari proses produksi yang merupakan aktivitas yang tidak menambah nilai produk (waste) dan mengeliminasi dari proses. Produk yang bermutu dengan harga yang bersaing diharapkan jadi salah satu sasaran produk batik kayu agar diterima oleh pasar export. Metode penelitian dalam analisa pada penelitian ini menggunakan Lean Manufacturing dengan pemetaan Value Stream Mapping (VSM), PAM Current State Mapping, Analitycal Hierarchy Process, Fish Bone, serta Simple Additive Weighting (SAW). Hasil yang diperoleh ada kegiatan waste yang terjadi pada cara pembuatan batik kayu pada industri kecil menengah Batik Raja Kembar ialah waste defect serta waste motion. Setelah dilakukan improve proses batik kayu pada Batik Raja Kembar dengan menggunakan lean manufacturing maka diketahui dengan meminimalisir pemborosan pada waste defect dapat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan. Dengan dilakukan perbaikan kualitas dengan mengurangi pemborosan, produk dapat memenuhi permintaan standar pasar export sehingga pelanggan dapat puas terhadap suatu produk dan biaya produksi dapat ditekan dan proses produksi menjadi lebih efisien. Perbaikan yang dilakukan pada waste motion dapat menjadikan karyawan menjadi lebih tertib dengan menjalankan Standard Operating Procedure dan akan mempengaruhi pada produk yang dihasilkan sesuai dengan standar export.
Kata kunci: Batik Kayu, Lean Manufacturing, Waste.