Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi Waste pada Produksi IKM Batik Tulis (Studi Kasus: Batik Tulis Giriloyo)
Farah Amirah Hutami
Batik banyak dikembangkan karena secara historis masyarakat di daerah Kabupaten Bantul memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah kain menjadi barang setengah jadi berupa kain batik, baik itu batik tulis maupun batik cap. Dalam proses batik tulis juga terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah yang disebut dengan non value added atau waste yang dapat menghambat aliran nilai sehingga menyebabkan tidak tercapainya efisiensi waktu produksi. Identifikasi pada Environmental Waste juga perlu dilakukan untuk dapat menjadi industri yang ramah terhadap lingkungan. Sehingga diperlukan penelitian yang dapat menggabungkan keduanya.
Metode penelitian dalam analisa pada penelitian ini menggunakan Lean Manufacturing dengan pemetaan Value Stream Mapping (VSM), PAM, Current State Mapping, Analitycal Hierarchy Process, Fish Bone, serta Simple Additive Weighting (SAW). Hasil yang diperoleh ada kegiatan waste yang terjadi pada cara pembuatan batik cap pada Batik Tulis ialah waste defect serta waste motion. Setelah dilakukan improve proses batik tulis pada Batik Tulis dengan menggunakan lean manufacturing maka diketahui dengan meminimalisir pemborosan pada waste defect dapat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan.
Setelah dilakukan perengkingan menggunakan SAW maka didapatkan alternatif solusi pada defect yaitu menggunakan malam sesuai dengan kebutuhan di tiap prosesnya, melakukan penjadwalan rutin dan menggunakan kompor listrik, sedangkan untuk alternatif solusi pada motion yaitu menjaga kondisi malam agar tetap bersih baik saat di gudang penyimpanan maupun saat digunakan dan melakukan perawatan dengan rutin mencuci canting menggunakan soda abu.
Kata Kunci: Batik Tulis, Lean Manufacturing, Waste, SAW.