Minimasi Waste Pada Proses Produksi Batik Cap Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus: Batik Cap Tugiran Wijirejo)
Lula Teqwil Arrizal
Batik cap ialah salah satu jenis batik yang diterapkan menggunakan canting cap pada media kain. Produk batik cap mulai banyak ditinggalkan dan kurang dilirik oleh generasi penerus. Produk batik cap mempunyai proses yang tradisional dan lama dalam pembuatannya. Proses pembuatan produk batik cap banyak terjadi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau biasa disebut non value added. Proses pembuatan batik cap perlu diidentifikasi aktivitas-aktivitas apa saja dari proses produksi yang merupakan aktivitas yang tidak menambah nilai produk (waste) dan mengeliminasi dari proses. Semakin efisien sistem produksi dari pembuatan batik cap tersebut, maka semakin sedikit timbulnya waste dalam aktivitas produksi.
Metode penelitian dalam analisa pada penelitian ini menggunakan Lean Manufacturing dengan pemetaan Value Stream Mapping (VSM), PAM, Current State Mapping, Analitycal Hierarchy Process, Fish Bone, serta Simple Additive Weighting (SAW). Hasil yang diperoleh ada kegiatan waste yang terjadi pada cara pembuatan batik cap pada Batik Tugiran ialah waste defect serta waste motion.
Setelah dilakukan improve proses batik cap pada Batik Tugiran dengan menggunakan lean manufacturing maka diketahui dengan meminimalisir pemborosan pada waste defect dapat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan. Dengan dilakukan perbaikan kualitas dengan mengurangi pemborosan, produk dapat memenuhi permintaan standar pasar sehingga pelanggan dapat puas terhadap suatu produk dan biaya produksi dapat ditekan dan proses produksi menjadi lebih efisien. Perbaikan yang dilakukan pada waste motion dapat menjadikan karyawan menjadi lebih tertib dengan menjalankan Standard Operating Procedure dan akan mempengaruhi pada produk yang dihasilkan sesuai dengan standar.
Kata kunci: Batik Cap, Lean Manufacturing, Waste