Studi Komparasi Teknologi Waste To Energy (WtE) Pada Municipal Solid Waste Management (MSWM) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Wildan Elsha
Indonesia dengan luas wilayah sekitar 1,9 juta km² dan jumlah penduduk mencapai 268 juta jiwa dihadapkan pada kecenderungan peningkatan kebutuhan energi setiap tahunnya dengan rata-rata peningkatan sebesar 3,9% per tahun. Saat ini, sekitar 62,0% produksi energi listrik berasal dari PLT Batubara. Hal ini berbanding terbalik dengan targetan bauran energi nasional yang tertera pada Kebijakan Energi Nasional. Disisi lain, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan setara dengan 442 GW. Dari potensi 442 GW tersebut, potensi sampah kota (municipal solid waste) memiliki porsi sebesar 2 GW. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan opsi teknologi waste to energy (WtE) yang paling optimal untuk diaplikasikan pada TPA Piyuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menganalisis urutan prioritas kriteria yang meliputi faktor teknis, faktor lingkungan, faktor eknomis, dan faktor sosial. Dalam penelitian ini digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan kriteria dan subkriteria, serta uji konsistensi terhadap matriks berpasangan yang kemudian dilakukan pengolahan data hingga didapat hasil ranking teknologi WtE. Teknologi WtE yang dianalisis adalah teknologi incineration, gasification, pyrolysis, anaerobic digester, dan landfill gas recovery. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria faktor teknis memiliki bobot paling tinggi dengan nilai 0,455; kriteria faktor ekonomi dengan bobot 0,442; dan kriteria faktor lingkungan dengan bobot 0,103. Urutan atau ranking alternatif teknologi yang memiliki nilai terbesar hingga terkecil yaitu (1) Gasification dengan nilai preferensi sebesar 0,699; (2) Pyrolysis dengan nilai preferensi sebesar 0,623; (3) Incineration dengan nilai preferensi sebesar 0,519; (4) Landfill Gas Recovery dengen nilai preferensi sebesar 0,326; dan (5) Anaerobic Digester dengan nilai preferensi sebesar 0,318. Hasil tersebut menunjukan bahwa teknologi WtE yang paling optimal untuk diaplikasikan pada TPA Piyungan adalah teknologi gasification.
Kata Kunci: Energi Terbarukan, Municipal Solid Waste, Waste to Energy, Analytic Hierarchy Process