Analisis Kapasitas Mesin Pengering Madu Ultrasonik untuk Mencapai Unjuk Kerja yang Ekonomis
Kukuh Genial Putra
Pengeringan madu dilakukan untuk mencapai kadar air sesuai standar yang ditentukan, yaitu 22%bb menurut SNI. Penelitian pengeringan madu dibantu gelom- bang ultrasonik bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi tebal madu, memper- kirakan kapasitas, dan menyajikan analisis ekonomi singkat usaha pengeringan madu. Madu dikeringkan pada suhu 41,5◦ C dan kelembapan relatif 42% di tujuh tingkat lo- yang untuk setiap batch pengeringan dengan tiga variasi tebal madu, yaitu 0,208 cm, 0,417 cm, dan 0,625 cm. Grafik hubungan kadar air terhadap waktu menunjukan sam- pel madu relatif tipis lebih cepat mengalami penurunan kadar air, begitu pula sampel madu yang diletakan paling dekat dengan elemen pemanas. Grafik hubungan laju pe- ngeringan terhadap fungsi kadar air menunjukan sampel madu relatif tebal memiliki laju pengeringan lebih tinggi, begitu pula sampel madu yang diletakan paling dekat dengan elemen pemanas Perhitungan koefisien transfer massa ky didapati bahwa nilai ky lebih rendah untuk tebal relatif tipis, dan lebih tinggi untuk tingkat loyang 1 diban- dingkan tingkat loyang 2 sampai dengan 7. Perhitungan kapasitas menunjukan mesin pengering ultrasonik dapat mengeringkan 12,25 L (=17,27 Kg) madu selama 8 jam, dan menghasilkan produk akhir 11,78 L (16,61 Kg). Analisis payback period pada simulasi usaha pengeringan madu didapati usaha akan balik modal pada hari ke-318.
Kata kunci: pengeringan madu, laju pengeringan, gelombang ultrasonik