Kultivasi Mikroalga Spirulina sp. pada Media Kultur Air Payau Alami
Salasi Wasis Widyanto
Spirulina sp. adalah mikroalga yang berpotensi sebagai agen penetralisasi limbah cair, sumber energi alternatif yang berkelanjutan, dan komponen utama dalam sektor industri. Mikroalga ini umumnya dikultivasi dalam kondisi salinitas tertentu melalui proses penggabungan air tawar dan garam. Penggunaan media air payau alami yang ketersediaannya melimpah di alam merupakan strategi efisien untuk mengurangi konsumsi garam. Nutrisi makro dan mikronya juga lebih komprehensif untuk mendukung pertumbuhan optimal dari Spirulina sp. daripada air payau buatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskanlah tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh variasi salinitas, konsentrasi nutrisi, dan rasio inokulum terhadap turbiditas, kepadatan sel, dan produk biomassa kering Spirulina sp. yang dikultur pada media air payau alami dari muara pantai Glagah, Yogyakarta, mengetahui salinitas, konsentrasi nutrisi, dan rasio inokulum optimal, dan mengetahui model laju pertumbuhan kinetik yang paling sesuai diantara Logistic, Gompertz, dan Richard. Perlakuan dikelompokkan dalam 5 taraf selain kontrol yaitu 5, 10, 15, 20, 25 ppt untuk salinitas, 0, 0,0005, 0,001, 0,0015, 0,002% untuk konsentrasi nutrisi, dan 1 : 2, 1 : 3, 1 : 4, 1 : 5, 1 : 6 untuk rasio inokulum. Hasil menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam semua perlakuan terhadap turbiditas, kepadatan sel, dan produk biomassa kering, kecuali perlakuan nutrisi terhadap produk biomassa kering. Optimalisasi didapatkan pada salinitas 5 ppt, konsentrasi nutrisi 0,001%, dan rasio inokulum 1 : 2. Ketiga model dapat diterapkan, namun Model Richard memiliki kesesuaian tertinggi dibanding model yang lain.
Kata kunci: air payau alami, laju pertumbuhan kinetik, optimal, pengaruh, Spirulina sp.
Pembimbing I: Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Budiman, M.S., IPU.
Pembimbing II: Dr. Nugroho Dewayanto, S.T., M.Eng.