Analisis Pemanfaatan Energi Pengereman Regeneratif pada Kereta Listrik Seri KFW I9000 pada Lintas Operasi Palur – Yogyakarta PP.
Arief Darmawan
Transportasi merupakan elemen krusial dalam kehidupan modern, dengan kereta rel listrik (KRL) menjadi solusi efisien untuk konektivitas perkotaan. Pembangunan jaringan KRL Yogyakarta-Solo oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mobilitas di daerah padat penduduk dan pusat aktivitas. Namun, konsumsi energi listrik yang tinggi pada operasi KRL menjadi tantangan utama. Penerapan teknologi pengereman regeneratif dan sistem penyimpanan energi menawarkan potensi signifikan untuk meningkatkan efisiensi energi.
Penelitian ini mengkaji potensi pengereman regeneratif pada sistem KRL Yogyakarta-Solo menggunakan simulasi MATLAB Simulink dengan menganalisis hubungan antara kelandaian, berat kereta, dan energi yang dihasilkan dari pengereman regeneratif, serta mengevaluasi efektivitas penggunaan baterai sebagai media penyimpan energi. Tujuan akhirnya adalah mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi konsumsi listrik yang sejalan dengan komitmen PT Kereta Api Indonesia terhadap kinerja berkelanjutan.
Hasil menunjukkan pemulihan energi signifikan sebesar 333,076 kWh per round trip yang dapat menghemat energi sebesar 8,67% atau Rp.107.385.934 per bulan. Dalam analisis pengadaan sistem penyimpan energi menunjukkan merek ”B” menunjukkan parameter investasi yang relatif lebih menguntungkan dengan nilai Payback Period 8 tahun 1 bulan, Internal Rate of Return 16,04%, dan mencapai Net Present Value positif pada tahun ke-8. Implementasi sistem ini berpotensi mengurangi emisi CO2 sebesar 1.937,21 ton CO2eq/tahun. Dalam proyeksi hingga tahun 2035 menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemanfaatan energi regeneratif, mencapai 9.328.793 kWh, sehingga pengereman regeneratif menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya operasional, dan meminimalkan dampak lingkungan pada kereta listrik.
Kata Kunci: Pengereman regeneratif, Kereta listrik, Transportasi berkelanjutan