Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Menggunakan Metode Teknometrik Pada UKM Batik Cap dan Simulasi Penerapan Arm Robot
Peneliti:
Amin Syukur
Pembimbing:
Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Prof. Ir. Muslikhin Hidayat, S.T., M.T., Ph.D., IPU.
Industri batik cap merupakan sektor penting dalam ekonomi kreatif Indonesia, memiliki nilai budaya dan ekonomi yang signifikan. Namun, Usaha Kecil dan Menegah (UKM) batik cap menghadapi tantangan dari produk impor yang lebih murah dan efisien. Terbatasnya penggunaan teknologi modern, regenerasi dan kualitas pengrajin, serta akses informasi menjadi kendala utama.
Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat komponen teknologi adalah metode teknometrik yang dikembangkan oleh UNESCAP, dimana teknologi dapat dilihat dari empat komponen dasar yang menyusunnya: technoware, humanware, inforware, dan orgaware yang menyatakan bahwa masing-masing komponen teknologi akan memberikan kontribusi pada kegiatan industri.
Hasil penelitian menunjukkan kontribusi rata-rata technoware sebesar 38–42%, humanware 64–77%, inforware 57–68%, dan orgaware 72–77%. Tingkat kandungan teknologi (TCC) pada lima UKM batik menunjukkan nilai rata-rata 0,58, tergolong kategori “Baik”. Harga batik cap dalam negeri lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan batik cap impor, baik dari segi rata-rata maupun distribusi harga, dengan hasil uji t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik (t Stat = 4,15556, t Critical two-tail = 1,97338, P-value = 0,00005). Industri batik cap menghadapi tantangan dalam aspek humanware, dengan keterampilan manual tenaga kerja dan keterbatasan teknologi yang menghambat efisiensi produksi. Untuk meningkatkan daya saing, diperlukan pelatihan pengrajin, modernisasi peralatan, dan adopsi teknologi produksi yang lebih efisien, seperti robotisasi dengan arm robot. Hasil analisis kelayakan investasi menunjukkan bahwa penerapan teknologi ini layak diimplementasikan, hal ini ditunjukan oleh indikator finansial yang positif, antara lain nilai Net Present Value sebesar Rp 2.918.646.078, Payback Period selama 0,071 tahun, Profitability Index sebesar 59,37, Return on Investment sebesar 69,47%, dan Internal Rate of Return sebesar 14,09%. Analisis ini menunjukkan bahwa penerapan arm robot merupakan strategi efektif untuk meningkatkan daya saing UKM batik cap, melalui efisiensi biaya produksi yang memungkinkan penurunan harga jual hingga 25,2% dibandingkan metode konvensional.
Kata kunci: Teknometrik, Usaha Kecil dan Menegah (UKM), Batik Cap.