Pengembangan PIAT Menuju Wisata Kebugaran dengan Rekayasa Kansei dan Model Kano
Sintha Istikomah
Wisata kebugaran merupakan salah satu upaya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata Indonesia di masa transisi pendemi ke endemi. Orang mencari pencegahan dan pemeliharaan kesehatan dengan berwisata untuk mendapatkan kualitas hidup lebih baik. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh PIAT ialah pengembangan agroidustri dengan menerapkan konsep wellness tourism berupa perjalanan untuk menjaga kebugaran berbasis lingkungan alam yang sehat dan pemulihan relaksasi. Pengembangan ini menggunakan pendekatan kebutuhan pleasure untuk menciptakan spesifikasi desain layanan sesuai preferensi calon wisatawan.
Penelitian ini menggunakan metode kansei engineering untuk menentukan citra wisata kebugaran berdasarkan kata kansei kemudian dianalisis dengan analisis faktor dan identifikasi atribut teknis desain produk. Sedangkan model kano untuk memetakan kategori atribut perbaikan ke dalam diagram scatter. Kansei engineering diawali dengan pengumpulan kebutuhan pleasure wisatawan dalam bentuk kansei word, kemudian diseleksi dan dipasangkan dengan lawan katanya lalu disebar kepada responden untuk dilakukan uji construct validity. Setelah dinyatakan valid dan reliabel pasangan kansei disebar lagi sebagai kuesioner SD 1 untuk dilakukan analisis faktor. Dilanjutkan penyebaran kuesioner model Kano yang hasilnya dilakukan analisis better-worse. Kemudian dilakukan penentuan sampel dan identifikasi atribut teknis, terakhir penyebaran kuesioner SD II yang hasilnya dianalisisi dengan QT1 untuk mengetahui korelasi antara atribut wisata dengan konsep desain secara kuantitatif.
Hasil yang diperoleh dari kuesioner pertama, terdapat 9 kata kansei yang menggambarkan tempat wisata kebugaran di PIAT UGM, yaitu “Layak-Rindang”, “Cukup Memadai-Bagus”, “Hangat-Sejuk”, “Menyebar-Rapi”, “Sendu-Menyenangkan”, “Ditetapkan-Disesuaikan”, “Umum-Kearifan Lokal”, “Mandiri-Adanya Pemandu”, dan “Vintage-Terbaru(Update)”. Kemudian, penelitian ini menghasilkan 5 konsep suasana desain layanan wisata kebugaran yang memiliki nilai R lebih dari 0,8 sehingga semua konsep digunakan dalam penentuan prototipe desain layanan. Desain layanan yang sesuai dengan kebutuhan pleasure wisatawan, yaitu: “sejuk”, “kearifan lokal”, “menyenangkan”, “adanya pemandu”, dan “bagus”. Adapun urutan prioritas perbaikan berdasarkan model Kano dengan atribut attractive yaitu lingkungan sejuk, unsur kearifan lokal, menyenangkan, adanya pemandu. Atribut one dimensional yaitu sistem pengelolaan layanan yang bagus.
Kata kunci: wisata kebugaran, kansei engineering, model kano, prototipe