Pemodelan Hubungan Air-Energi-Pangan yang Berkelanjutan untuk Mengantisipasi Perubahan Tata Guna Lahan di Kabupaten Magelang
Zulfikar Aji Kusworo
WEF Nexus memiliki konsep hubungan bahwa pemenuhan kebutuhan air, energi, dan pangan saling memengaruhi satu sama lain. Penelitian ini berfokus pada proyeksi kebutuhan energi listrik, kebutuhan air, dan potensi produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Metode yang digunakan melibatkan simulasi dengan perangkat lunak LEAP dan WEAP untuk mengetahui proyeksi kebutuhan energi listrik dan air selama tahun 2020-2030. Kebutuhan listrik di Kabupaten Magelang diproyeksikan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada akhir tahun 2030, proyeksi kebutuhan energi listrik di Kabupaten Magelang adalah 79.626,3 MWh untuk skenario baseline, 90.281,53 MWh untuk skenario business as usual moderat, dan 92.201,78 MWh untuk skenario business as usual optimis, dengan skenario business as usual moderat dan optimis menunjukkan selisih sebesar 13,38% dan 15,79%, jika dibandingkan dengan skenario baseline pada akhir periode proyeksi. Permintaan kebutuhan air pada skenario baseline diproyeksikan mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2027, dengan nilai proyeksi kebutuhan air mencapai 355.197.211 m3 dan setelah itu mengalami penurunan sampai akhir tahun 2030, dengan nilai proyeksi sebesar 349.953.115 m³. Proyeksi kebutuhan air pada skenario pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2025 dengan nilai proyeksi sebesar 346.914.128 m3. Hasil proyeksi tahun berikutnya mengalami penurunan secara terus-menerus sehingga pada akhir tahun 2030 nilai proyeksinya adalah 339.542.991 m³. Pada sumber daya air di Kabupaten Magelang, terdapat potensi produksi listrik dari PLTMH yang diusulkan sebesar 590,67 MWh setiap tahunnya.
Kata Kunci: WEF; Nexus; LEAP; WEAP; Proyeksi
Pembimbing I: Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng.
Pembimbing II: Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.