Upaya menghadirkan sumber energi bersih yang berkelanjutan di kawasan timur Indonesia mendapat dorongan baru melalui penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal, mahasiswa Magister Teknik Sistem (MeTSi) UGM angkatan 2023 gasal. Dalam ujian tesis yang berlangsung pada Selasa, 2 Desember 2025 di Ruang 202 MeTSi Lt. 2, Iqbal mempresentasikan hasil risetnya yang berjudul “Analisis Spasio-Temporal Potensi Mikroalga untuk Bioenergi di Perairan Nusa Tenggara Berbasis Citra MODIS dan Sentinel-3.”
Di bawah bimbingan Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. dan Prof. Ir. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc., D.Sc., penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh untuk menelusuri potensi mikroalga di wilayah provinsi NTB–NTT, salah satu kawasan yang masih sangat mengandalkan PLTD dan menghadapi tantangan akses energi yang stabil.
Iqbal menganalisis citra satelit MODIS dan Sentinel-3 untuk mendeteksi parameter oseanografi penting seperti suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, kekeruhan, intensitas cahaya, dan batimetri. Data tersebut kemudian diolah untuk melihat dinamika spasial dan temporal pertumbuhan mikroalga selama tiga tahun (2020–2022). Melalui metode pembobotan WLC, penelitian ini berhasil mengidentifikasi area-area yang memiliki produktivitas mikroalga tertinggi dan mengonversi sebarannya menjadi estimasi potensi bioenergi berdasarkan kandungan lipid mikroalga.
Hasil riset ini menghadirkan peta potensi mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan pengembangan bioenergi di kawasan kepulauan. Iqbal menegaskan bahwa temuan ini tidak hanya penting untuk kebutuhan riset akademik, tetapi juga memiliki dampak strategis jangka panjang. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah, akademisi, dan industri memahami besarnya peluang mikroalga sebagai sumber energi bersih di wilayah Nusa Tenggara, sekaligus menjadi landasan awal bagi pengembangan bioavtur, biodiesel, dan bentuk energi terbarukan lainnya yang mendukung pencapaian target bauran EBT nasional sebesar 34,3% serta visi Net Zero Emission 2060.
Selain itu, peta prioritas lokasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk merintis pilot project budidaya mikroalga di wilayah perairan potensial. Dengan pendekatan ilmiah yang komprehensif, penelitian ini juga berpotensi mempercepat transisi energi di wilayah kepulauan yang masih tertinggal dari sisi infrastruktur listrik serta membuka peluang ekonomi baru berbasis kelautan bagi masyarakat pesisir.
Melalui karyanya, Iqbal menunjukkan bagaimana teknologi satelit dan pemodelan spasial dapat menjadi instrumen penting dalam memetakan potensi sumber daya hayati laut Indonesia untuk mendukung agenda energi bersih dan pembangunan berkelanjutan.
Ditulis oleh Arham